Catat, Inilah Dua Hal yang Harus Diingat Dan Harus Dilupakan

16 April 2022, 04:18 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

DALAM meniti hidup ini setidaknya ada dua hal yang harus selalu  kita ingat, dan ada dua hal lagi yang seharusnya kita lupakan.

Dua hal yang seharusnya selalu kita ingat itu adalah:

1.Ingat Kebaikan Orang Lain Kepada Kita.

Dengan kita mengingat kebaikan orang lain terhadap diri kita, maka akan membuat kita senantiasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada orang bersangkutan.

Kita pun akan termotivasi untuk berbuat baik kepada orang tersebut, meski ia tidak memintanya. Sesungguhnya berterimakasih dan membalas kebaikan orang lain, adalah salah satu bentuk syukur kita kepada Allah.

Baca Juga: Ukhuwah Islamiyah Sebagai Penanda Kadar Keimanan Kita

Sebagaimana wasiat Rosululloh SAW dalam haditsnya; “Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya".

"Jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Dzat Yang Maha Tahu Berterimakasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Thabroni)

2.Ingat Keburukan Kita Terhadap Orang Lain.

Jika kita senantiasa mengingat keburukan kita terhadap orang lain, maka sikap yang akan lahir adalah kita senantiasa mawasdiri dan introspeksi untuk menjaga lisan dan sikap kita dari perbuatan buruk terhadap orang lain.

Baca Juga: Mudah Dijalani, Inilah Tauladan Merawat dan Memperbaiki Hati

Jika memang kita terlanjur bersikap demikian, maka kita akan segera bertaubat dan meminta maaf kepada orang yang bersangkutan.

Karena sesungguhnya yang harus selalu kita ingat adalah bahwa Allah tidak akan mengampuni kesalaham kita jika kita tidak mau meminta maaf terhadap orang yang kita lukai dan sakiti. 

Sedangkan dua hal yang harus kita lupakan adalah:

1.Lupakan Kebaikan Kita Terhadap Orang Lain.

Jangan sekali mengungkit-ungkit jasa dan kebaikan kita kepada orang lain, sikap mengenang dan mengungkit amal kebaikan yang sudah kita lakukan akan membatalkan amal.

Baca Juga: Yakini, Takdir Allah Pasti Akan Memberikan Terbaik

Apabila kita membuat kebaikan kepada orang lain, coba rasakan seolah-olah kita tidak pernah berbuat baik kepadanya. Bukankah Baginda Rasulullah telah bersabda; “Tujuh pihak yang diberi naungan oleh Allah, dimana pada hari itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.”

Dari tujuh pihak tersebut, Rasulullah menyebutkan, siapa saja yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi (ibarat tangan kiri tak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanan) maka ia termasuk salah satu di dalamnya.

Begitulah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, disamping itu menurut imam Ghazali dalam kitabnya Ihya ulumuddin menyatakan; ikhfa’ al-amal (menyembunyikan amalan) merupakan salah satu cara untuk menutup pintu riya’.

Baca Juga: Yakini, Takdir Allah Pasti Akan Memberikan Terbaik

Dengan demikian, jika amalan kebaikan tidak ada yang menyaksikannya, maka pikiran yang menginginkan agar ada yang melihatnya dan memujinya akan sirna.

2.Lupakan Keburukan / Kejelekan/ Kejahatan  Orang Lain Terhadap Kita.

Suatu hari, Rasulullah SAW dan para sahabat tengah di masjid. Beliau mengatakan, akan datang seorang ahli surga. Lalu datanglah seorang Badui. Hingga dua hari berikutnya Rasulullah mengatakan hal yang sama, dan yang hadir si Badui tersebut.

Para sahabat bingung, apa yang membuat orang itu disebut calon penghuni surga. Amr bin Amru bin Ash yang diizinkan Rasulullah untuk menginap di rumah Badui itu, tidak menemukan sesuatu yang istimewa setelah tiga hari bersamanya.

Baca Juga: Tiada Kesyukuran Tertinggi Selain Dakwah

Akhirnya Amr bertanya kepadanya, mengapa Rasulullah sampai menyebutnya calon penghuni surga. Orang Badui itu pun menjawab dengan polos;

“Sebenarnya setiap malam sebelum aku tertidur, aku selalu mendoakan orang-orang, aku maafkan semua kesalahan orang-orang dan mengikhlaskan semua”.

Dan yang paling penting adalah dengan meneladani sifat pemaaf dari Baginda Rasulullah, Insya Allah, perasaan dan hati kita bisa terhindar dari segala perkara negatif yakni kebencian dan dendam. ***

Baca Juga: Ukhuwah Islamiyah Sebagai Penanda Kadar Keimanan Kita

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler