Ramalan Jayabaya: Gunung-gunung Meletus, Pulau Jawa Terbelah Dua?

- 8 Desember 2021, 22:10 WIB
Ilustrasi Ramalan Jayabaya
Ilustrasi Ramalan Jayabaya /Instagram @realhistoryuncovered

KARANGANYAR.COM - Meletusnya Gunung Semeru dikaitkan dengan ramalan Jayabaya, Raja Kediri yang memerintah tahun 1135-1157.

Dari kitab Jangka Jayabaya bait ke-164, Jayabaya pernah meramakan suatu saat nanti Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua.

Ramalan mengerikan itu berbunyi  “…nugel tanah Jawa kaping pindho…” yang bisa artinya  “mematahkan Jawa untuk yang kedua kali”.

Baca Juga: Asal Usul Nama Gunung Semeru, Ada Kaitannya dengan Peta Ekspedisi Belanda

Banyak kalangan meyakini ramalan Jayabaya selalu terbukti. Ramalan Pulau Jawa yang akan terbelah ini dikaitkan dengan aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

Gunung  terbesar di Jawa tengah ini berada di lima wilayah kabupaten Brebes, Banyumas, Purbalingga, Pemalang, dan Tegal.

Ramalan Jayabaya itu sampai saat ini masih diyakini sebagian masyarakat sekitar lereng Gunung Slamet.

Baca Juga: Mitos Gadis Sunda Dilarang Nikahi Lelaki Jawa, Begini Tanggapan Ridwan Kamil

Apalagi, gunung dengan ketinggian 3.428 meter itu berada hampir di tengah-tengah antara pantai utara dan selatan Jawa.

Kitab Jangka Jayabaya menyebut adanya dua gunung berapi berpengaruh di Pulau Jawa, yakni Gunung Semeru dan Gunung Slamet.

Menurut mitos, jika Gunung Slamet meletus besar akan menciptakan parit besar yang menyatukan laut selatan dan utara.

Baca Juga: Primbon Jawa, 5 Jodoh Pinasti Neptu Weton Rabu Pon

Mitos ini hidup lama dan berkembang di wilayah Banyumas dan sekitarnya. Juga dihubungkan dengan ramalan Jayabaya bahwa suatu saat Pulau Jawa akan terbelah dua.

Bisa jadi karena Gunung Slamet menjadi sumbu, sementara Gunung Semeru di Jawa Timur menjadi pakunya Pula Jawa.

Sejarah tentang pulau yang terbelah ini pernah terjadi saat Gunung Krakatau di Selat Sunda meletus dahsyat pada 27 agustus 1883.

Baca Juga: Kisah Mistis Omah Londo Gondang Sragen, Bikin Merinding!

Letusan mengakibatkan awan panas dan gelombang stunami yang luar bisasa. Korban meninggal akibat letusan Gunung Krakatau mencapai 36.000 orang.

Konon, suara letusan Gunung Krakatau bahkan sampai terdengar ke Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika yang jaraknya 4.653 kilometer.

Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

Baca Juga: Primbon Jawa: Selasa Pahing, Inilah Penangkal Bujuk Rayu Lawan Jenismu

Para peneliti menyebut letusan Gunung Krakatau ini membuat Pulau Jawa dan Sumatra terpisah.

Ramalan Jayabaya berisi tentang kondisi Nusantara di suatu masa pada masa datang yang penuh dengan bencana.

Menurut ramalan Jayabaya, gunung-gunung akan meletus, bumi berguncang, laut dan sungai, akan meluap. Masa ini akan penuh dengan penderitaan.

Baca Juga: Kisah Mistis Omah Londo Gondang Sragen, Bikin Merinding!

Disebutkan juga datangnya masa kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Masa orang-orang licik berkuasa, dan orang-orang baik akan tertindas.

Namun, setelah masa menyengsarakan itu akan datang zaman baru, yaitu zaman yang penuh dengan kemegahan dan kemuliaan. Zaman keemasan datang setelah munculnya Ratu Adil atau Satrio Piningit.

Ramalan Jayabaya menjadi salah satu ramalan yang paling banyak diperbincangkan. Sebagian memepercayainya karena beberapa ramalan Jayabaya terbukti.***

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah