Vocalis dan musisi pop Jawa ini berharap menambahkan, soundtrack film Mie Sabendino bergenre pop dangdut, dikemas dengan lirik motivatif. Dimaksud menjadi penyemangat menghadapi masa sulit, seperti saat ini.
Di tengah pandemic Covid-19 yang belum dapat diprediksikan kapan berakirnya, bahkan dalam setiap apapun masalah kehidupan menurutnya dapat dinikmati dengan makan Mie Sabendino.
Dalam acara yang sama, Eko Suryo Broto kepada awak media menambahkan, komedi berseri Mie Sabendino berkisah seorang pedagang Mie Ayam keliling, Pakde Sri tokoh utamanya.
Baca Juga: Berlatar Intrik Politik Kerajaan, Inilah Sejarah Kerajinan Tembaga Khas Cepogo
Sebagai pedagang dengan penghasilan pas-pasan, tinggal di kontrakan sempit kehidupan Pakde Sri yang sederhana beserta lingkungan sekitarnya, ditampilkan sebagai potret kehidupan kaum urban di pinggiran kota.
Pakde Sri, dikisahkan seorang bujang lapuk, bermimpi memiliki seorang istri seperti artis dangdut, berparas cantik dan bodynya padat semlohe berisi bagaikan gitar Spanyol.
Setiap ada wanita yang masuk kriteria idolanya, pun tidak luput dari incaran Pakde Sri. Dalam perjalanan mengejar cinta, dengan penghasilan pas-pasan dan pekerjaan yang kurang mentereng, dirasa sangat sulit mendapat istri idolanya.
Baca Juga: Uji Nyali di Kalimati, Spot Mancing Toman Monster Berselimut Sederet Misteri
Tak ketinggalan, kisah persaingan dengan sekian laki-laki lain dalam heroiknya Pakde Sri mengejar perempuan impiannya. Ditambah lagi, persaingan antar pedagang Mie Ayam yang kian membuatnya pusing 1001 keliling. ***