“Jika bertemu orang alim, katakanlah,”; “orang ini dianugerahi sesuatu yang belum saya miliki, dia paham apa yang saya tidak paham dan dia mengamalkan ilmunya”
Baca Juga: Pilih, Menurutmu yang Lebih Afdol; Sholat Taraweh 8 atau 20 Rakaat?
“Jika bertemu dengan orang bodoh, maka katakanlah,”; “Dia bermaksiat karena ketidaktahuannya sedang saya bermaksiat padahal saya tahu, saya tidak tahu bagaimana Allah akan mengakhiri (perbuatan)nya dan mengakhiri amalku!”
“Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah,”; “Saya tidak tahu barangkali dia masuk Islam kemudian husnul khatimah, saya juga tidak tahu apakah saya akan kufur dan meninggal dalam keburukan amal!” (Syeikh Abdul Qodir al-Jailani)
Syeikh AQJ mengajarkan kepada kita tentang berbaik sangka dan tawadhu’, serta menjauhi sikap-sikap sombong dengan merendahkan orang lain. Janganlah kita memandang rendah orang lain. ***
Baca Juga: Mandi Junub Setelah Imsak, Batalkah Puasa Ramadhannya?
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.