Kisah Sepasang Suami Istri Kaya Raya Setelah Didoakan Nabi Musa, Ternyata Ini Rahasianya

- 8 April 2022, 01:45 WIB
Ilustrasi kisah Nabi Musa.
Ilustrasi kisah Nabi Musa. /Pxhere

KARANGANYARNEWS – Ini kisah di zaman Nabi Musa. Tentang sepasang  suami istri miskin dan serba kekurangan. Namun, mereka tetap sabar, bekerja keras dan berdoa agar bisa keluar dari kemiskinan.

Suatu malam keduanya berbincang sebelum tidur. Sang istri mencurakan kondisi hidup mereka pada suaminya. Namun, sang istri tidak sekalipun megeluh.

Samnpai akhirnya sang istri ingat pada Nabi Musa. Katanya kepada suaminya, “Bukankah Musa itu Nabi Allah, dan bisa berbicara dengan-Nya?”

Baca Juga: Jangan Remehkan Doa, Hanya Dengan Doa Keajiban Allah Tiba

“Ya, benar,” kata suaminya.

“Kalau begitu, mengapa kita  tidak menemuinya dan meminta padanya agar berbicara kepada Tuhannya tentang keadaan kita ini.

Kita minta diberi kekayaan agar hidup senang dan berkecukupan selama menjalani sisa hidup ini,” kata sang istri.

Suaminya setuju gagasan istrinya. Paginya merekapun mendatangi Nabi Musa menyampaikan keinginan. Nabi Musa pun bermunajat menghadap Allah.

Baca Juga: Semudah Membalikkan Telapak Tangan, Mengubah Dunia dari Diri Kita Sendiri

Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat, tidak ada sesuatu pun di langit dan bumi ini yang tersembunyi dari-Nya. Allah menjawab permohonan Nabi Musa.

“Wahai Musa, sampaikan kepada mereka Aku mengabulkan. Aku akan memberi mereka kekayaan, tetapi hanya setahun. Setelah itu mereka akan miskin lagi.”

Nabi Musa menyampaikan kabar itu, dan pasangan suami istri ini menyambutnya dengan suka-cita. Bagi mereka kaya selama setahun sudah lebih dari cukup.

Baca Juga: Inilah 6 Suritauladan Lebah Teruntuk Setiap Mukmin

Benar saja, beberapa hari kemudian rezeki datang dari berbagai arah yang tidak disangka. Tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun menjadi orang terkaya di desanya. Kehidupan mereka pun berubah. Mereka senang dan bahagia di hari tua.

“Kekayaan kita ini hanya setahun, setelah itu kita akan miskin lagi. Bagaimana kalau kita bantu orang-orang yang kekurangan, dan anak-anak yatim. Mumpung kita kaya,” kata  sang istri.

Sang suami sangat gembira mendengar ucapan istrinya. Rupanya dia pun sudah punya gagasan yang sama. Mulai hari itu, mereka pun membantu para musafir, kaum fakir dan terutama anak-anak yatim.

Baca Juga: Wajib Dicatat, Inilah 7 Keutamaan Membahagiakan Orang Lain

Mereka membangun rumah singgah untukistrirahat para musafir. Sekaligus memberikan makanan gratis. Mereka juga menemui anak-anak yatim dan menyantuninya.

Keluarga ini pun rutin memberikan bantuan bahan makanan kepada orang-orang fakir, dan memastikan tidak ada orang kelaparan di desanya.

Mereka sibuk melayani orag-orang yang membutuhkan hingga berbulan-bulan. Tidak terasa setahun sudah lewat, namun sepasang suami istri itu masih kaya dan terus melayani kaum fakir miskin.

Baca Juga: Mengungkap Sosok Misterius Syeh Maulana Maghribi, yang Diyakini sebagai Leluhur Raja-Raja Jawa

Nabi Musa yang melihat mereka tetap kaya heran, dan bertanya kepada Allah: “Wahai Rabb, ini sudah lewat setahun, tapi mengapa mereka tetap kaya-raya?”

“Wahai Musa, Aku membuka satu pintu di antara pintu-pintu rezeki untuk keluarga itu. Tapi mereka membuka tujuh pintu untuk hamba-hamba-Ku.

Aku merasa malu kalau ada hambaKu yang lebih dermawan dari-Ku. Maka, selalu aku tambah rexeki dan harta mereka agar terus bisa membantu sesamanya.”

Baca Juga: Mintalah Hajat Apa Saja Pada 7 Waktu ini, Pintu Langit Sedang Terbuka Lebar

“Maha Suci Engkau Ya Allah, betapa Maha Mulia urusan-Mu dan Maha Tinggi kedudukan-Mu,” kata Musa.

Pesan moral dari cerita ini adalah betapa dahsyatnya keutamaan bersedekah. Dalam satu Hadis, Rasulullah bersabda:

“Tidak ada satu hari pun bagi seorang hamba memasuki waktu pagi padanya, kecuali ada dua Malaikat yang turun dari langit.

Baca Juga: Baca Dzikir Mudah dan Ringan Ini, Maka Rezeki Tak Akan Berhenti, Kata Habib Novel Alaydrus

Salah satunya berdoa: Ya Allah, berikanlah ganti untuk orang yang berinfak. Malaikat lain berdoa: Ya Allah, berikanlah kebinasaan untuk orang yang menahan diri tidak berinfak dan mengambil sesuatu yang bukan haknya.”

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’: 39).***

 

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah