Syariat Mengurangi Makan dan Minum Menurut Rasulullah

- 29 April 2022, 20:01 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Syekh Nawawi menjelaskan, semua kesenangan di dunia nanti akan dihisab sebagaimana disebutkan dalam hadits. Dalam Alquran, Allah berfirman:

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ “Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (QS  At-Takastur [102]:8).

Mengutip penjelasan dari kitab Minhajul Abidin, Syekh Nawawi menjelaskan tentang siksaan bagi orang yang banyak makan tersebut. Menurut dia, maksud daripada itu bukanlah siksaan neraka.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Memaknai Falsafah Filosofi Pacul

Dia dicela dan kritik hanya karena tidak bersikap sopan kepada Allah SWT, dengan menuruti nafsunya dan tidak beribadah kepada Allah.

Dalam Ihya Ulumuddin, menurut Syekh Nawawi, Imam Ghazali mengatakan, “Abu Said al-Khudri RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Berpakaianlah kalian semua, makanlah dan minumlah sekadar mengisi perut, karena sesungguhnya hal itu merupakan satu bagian dari kenabian.”

Terlepas dari sahih dan tidaknya, masih banyak hadits yang mengingatkan agar umat Islam tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan. Dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasulullah SAW juga bersabda;

Baca Juga: Mudik Lebaran, Inilah 5 Rangkaian Doa Selamat Sampai Tujuan

“Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya”.

“Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk nafas”. (HR Ibnu Majah). ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x