Syariat Mengurangi Makan dan Minum Menurut Rasulullah

- 29 April 2022, 20:01 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

Soal mengurangi makan dan minum  ternyata memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Dalam kitab Tanqih al-Qaul, Syekh Nawawi al-Bantani mengutip hadits Nabi tentang keutamaan mengurangi makan dalam beribadah. Nabi Muhammad Saw bersabda, “Lapar itu inti ibadah.”

Dalam Kitab Ihya Ulumuddin, menurut Syekh Nawawi, disebutkan Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja yang melaparkan perutnya, maka besar pemikirannya dan pintar hatinya.”

Islam sejatinya membolehkan pengikutnya memakan apa saja, kecuali yang jelas-jelas haram. Kendati demikian, dalam soal makan Alquran menggarisbawahi agar tidak berlebih-lebihan dan semua makanan harus tayyiban bagi tubuh.

Baca Juga: Inilah Jawabnya, Bisakah Taqdir Berubah Karena Doa?

Sebagaimana firman Allah QS al-A’raf ayat ke-31: وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ “Makan dan minumlah kamu dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW juga bersabda, orang-orang yang terlalu kenyang di dunia akan lapar di hari kiamat. Dalam hadits sahih, Thabrani dari Ibnu Abbas disebutkan, “Sesengguhnya orang yang kenyang di dunia, mereka adalah orang yang lapar di akhirat.”

Syekh Nawawi juga mengutip hadits lain. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa saja yang banyak makan, maka paling banya siksanya.”

Baca Juga: Risalah Hari Jumat; Inilah 3 Waktu Mustajab Dikabulkannya Doa

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x