Inilah Syariat Keseimbangan Hidup Menurut Rasulullah

- 30 April 2022, 14:45 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

PARA nabi dan rasul, begitu juga Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan keseimbangan hidup antara dunia dan akhirat.

Dengan prinsip keseimbangan yang mereka ajarkan, umat manusia dapat menemukan jalan hidup yang lurus, benar dan akan terhindar dari sikap berlebihan maupun meremehkannya.

Cendikiawan Muslim Turki, Muhammad Fethullah Gulen menjelaskan, sikap meninggalkan dunia dan menyepi di kuil atau gereja seperti yang dilakukan para pendeta, bukanlah sesuatu yang dianjurkan dalam syariat Islam.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Dibalik Rahasia Allah; Rejeki, Jodoh dan Ajal

Begitupun Islam melarang untuk bergaya hidup yang larut tenggelam dalam gemerlap dunia, menjadikan diri sebagai budak materi sehingga melupakan Allah. Menurut Fethullah Gulen, terbaik adalah mampu menyeimbangkan keduanya dalam menjalani kehidupan.

“Jalan terbaik di antara semua itu adalah dengan menempuh jalan tengah, dan itu tidak dapat dilakukan tanpa adanya petunjuk wahyu. Akal dan naluri manusia,  tidak akan mampu menemukan keseimbangan hidup”.

“Bahkan ilmu pengetahuan sekalipun takkan mampu mengantarkan manusia ke tujuan atau mengangkatnya ke pemahaman atas keseimbangan antara dunia dan akhirat.”

Baca Juga: Khutbah Sholat Idul Fitri 1443 H; Islamofobia Musuh Bangsa yang Beradab

Demikian disampaikan Fethullah Gulen dalam bukunya berjudul ‘Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia’. Ada ayat Alquran yang menjelaskan tentang keseimbangan dalam menjalani kehidupan;

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi".

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan," (Al Quran surat Al Qashash ayat 77) ***

Baca Juga: Syariat Mengurangi Makan dan Minum Menurut Rasulullah

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah