Sabda Rasulullah; Aku Pintunya Ilmu dan Ali Adalah Kuncinya

- 2 Mei 2022, 05:44 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd /dok pribadi/

Mereka berakhir pada kata sepakat. Pertanyaan yang akan diajukan, antara ilmu dan harta, manakah yang lebih utama?

Setelah mereka memberikan pertanyaan yang sama, mereka mendapat jawaban yang sama pula. Antara ilmu dan harta, yang lebih utama adalah ilmu.

“Tapi tunggu dulu, apakah Ali juga memberikan alasan tentang jawabannya?” tanya salah seorang dari mereka. “Ya, benar,” timpal mereka bersama-sama. “Apa itu?”.

Baca Juga: Jawaban Taqobbalallahu Minna wa Minkum yang Benar di Hari Raya Idul Fitri

"Kalau ilmu menjagamu. Namun, harta, engkau yang harus menjaganya," orang pertama dari kelompok khawarij menyampaikan alasan yang dikemukakan sahabat Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah.

“Jika ilmu adalah warisan nabi, harta adalah warisan Qorun yang terkutuk”. Orang kedua menambahi, “Ilmu jika ditasarufkan, akan bertambah. Sedang harta, jika ditasarufkan akan berkurang,” tambah orang ketiga menyampaikan kutipan argumentasi yang ia terima.

Mereka mulai heran akan jawaban yang berbeda-beda. “Andai kau memilih ilmu, kau akan mendapat julukan yang baik, namun jika harta, julukan buruk yang kau dapat,” demikian orang keempat menjelaskan. Mereka semakin ragu akan alasan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Mentauladani Sikap Kelembutan Namun Tegasnya Rasulullah

“Ilmu itu menerangi hati, sedangkan harta mengeraskan hati,” “Ilmu jika dibiarkan tidak apa-apa, namun harta jika dibiarkan akan rusak”, “ilmu ketika di hari kiamat akan menolongmu, namun harta akan menjadi penyebab lamanya hisab di hari kiamat.” Demikian mereka bergantian menyampaikan.

Sejenak, mereka tertegun akan alasan yang berbeda-beda. Bagaimana mungkin, pertanyaan yang diberikan kepada orang satu, menghasilkan jawaban yang memiliki alasan-alasan tersendiri.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah