KARANGANYARNEWS - Gempa magnitudo 7,3 mengguncang pantai timur laut Jepangb Rabu1 (16/3/2022) malam.
Badan Meteorologi Jepang menyebut pusat gempa di lepas pantai wilayah Fukushima pada kedalaman 60 kilometer (37 mil).
Tak lama setelah gempa, badan tersebut mengeluarkan peringatan gelombang tsunami.
Baca Juga: Kronologi Lengkap 99 WNI yang Berhasil Dievakuasi dari Ukraina
Mereka menyerukan warga menjauh dari pantai. Warga di wilayah pesisir juga diimbau menuju ke tempat yang lebih tinggi.
Dikutip dari Japan Times, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menyatakan aliran listrik sekitar 2 juta rumah terputus akibat gempa tersebut.
TEPCO merupakan perusahaan multinasional Jepang yang menghasilkan berbagai macam produk energi.
Baca Juga: Arab Saudi Hapus Aturan Pembatasan Terkait Covid-19
Namun, sampai saat ini belum ada laporan kerusakanatau korban luka.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pemerintah masih mengumpulkan informasi terkait situasi tersebut.
"Kami berkomitmen mengumpulkan informasi, melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan mereka yang terdampak," katanya dikutip dari media pemerintah NHK.
Baca Juga: Sadis! Rusia Hancurkan Antonov AN-225, Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina
Jepang berada di "Cincin Api Pasifik", busur aktivitas seismik intens yang membentang melalui Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Posisi tersebut membuat Jepang kerap dilanda gempa. Pada tahun 2011 terjadi gempa bawah di timur laut Jepang yang memicu tsunami dan bencana nuklir Fukushima.
Tsunami mnyebabkan sekitar 18.500 orang tewas dan hilang, serta ribuan bangunan roboh dan hancur.***