Sadis! Elon Musk Pecati Karyawan Twitter, PHK Besar-besaran

5 November 2022, 13:15 WIB
Twitter di bawah kepemilikan Elon Musk saat ini tengah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal pada karyawanya. (Foto: Instagram/@elonrmuskk) /

KARANGANYARNEWS - Elon Musk Pecati Karyawan Twitter, PHK Besar-besaran. Perusahaan Twitter saat ini tengah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal pada karyawanya. Belum diketahui sejauh mana perkembangannya, namun situasi ini tentunya menjadi polemik tersendiri di internal perusahaan.

Melansir The Washington Post, bos Twitter saat ini Elon Musk berencana memberhentikan separuh staf di perusahaan sebanyak 7.500 orang.

"Tim sedang berupaya menempatkan Twitter pada kondisi yang sehat. Kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami pada Hari Jumat," kata Elon Musk dalam surat elektronik yang diperoleh The Washington Post, dikutip Anadolu Agency, Jumat, 4 November 2022.

Baca Juga: Konser BLACKPINK di GBK Jakarta Batal, Lisa cs Diboyong ke Solo?

Pesan itu menyatakan Twitter akan mengabarkan pada sebagian staf melalui email terkait pemberhentian mereka dari perusahaan.

Pemangkasan tenaga kerja ini langsung direspons mantan karyawan dan karyawan Twitter dengan mencurahkan kesedihannya di platform berlogo burung itu. 

Seorang pemimpin kurasi senior Twitter London, James Glynn menyatakan kekesalannya terhadap pemecatan yang dilakukan Elon Musk dan menyinggung karyawannya yang tidak dipecat.

“Elon akan membawa karyawan yang tersisa dengan ide-idenya yang cerdas. Semua hal yang ada Twitter yang kami kenal sebelumnya bakal musnah,” tulisnya.

Baca Juga: Teaser Film Disenchanted Rilis, Bertabur Keajaiban Negeri Dongeng Disney

Sementara salah seorang mantan manajer senior Twitter Inggris menyinggung keputusan Elon Musk berakibat hilangnya tim penting dari perusahaan.

“Ya, tim penting sudah tidak ada. Tim yang meneliti dan mendorong transparansi algoritmik dan pilihan algoritmik. Tim yang mempelajari amplifikasi algoritmik. Tim yang membentuk dan membangun perangkat serta metodologi AI (artificial intelligence) yang etis. Semua yang hilang,” ungkapnya dalam sebuah postingan.

Ini bukan kali pertama Elon Musk melakukan pengurangan terhadap tenaga kerja Twitter.

Pada 27 Oktober lalu, saat hari pertama mengakuisisi Twitter, bos Tesla itu langsung memecat beberapa top eksekutif perusahaan, termasuk sang CEO Parag Agrawal dan kepala penasihat Vijaya Gadde yang bertanggung jawab atas keamanan online.

Baca Juga: Usai KDRT, Lesti Kejora Panen Penghargaan, Disembahkan buat Rizky Billar

Gugatan pun telah diajukan untuk menantang PHK.

Salah seorang staf Twitter di California mengajukan gugatan kelompok atas pelanggaran Undang-Undang tentang Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja yang mengharuskan perusahaan untuk memberi pemberitahuan 60 hari sebelumnya tentang PHK massal. 

Tiga karyawan yang mengajukan gugatan mengatakan mereka telah diblokir dari akun Twitter masing-masing pada Kamis.

Elon Musk membeli Twitter dengan harga fantastis. Ketika dia membeli saham pertamanya di Twitter, diperdagangkan pada US$33,03. 

Baca Juga: Jadwal Sidang Lanjutan Ferdy Sambo Cs 7 hingga 10 November, Daftar Terdakwa dan Susunan Majelis Hakim

Pada akhirnya, dia menutup kesepakatan sebesar US$44 miliar, membayar US$54,20 per saham.

Saat ini Twitter tidak lagi diperdagangkan secara publik, beberapa investor swasta memberikan suntikan semangat pada Elon Musk. 

Salah satunya Pangeran Alwaleed bin Talal bin Abdulaziz dari Arab Saudi yang kini menjadi investor terbesar kedua di Twitter setelah Elon Musk. 

Investor lain, Changpeng Zhao, CEO dan pendiri perusahaan bitcoin Binance, mengungkapkan dukungannya  terhadap Elon Musk terkait pemangkasan staf .

 “Tenaga kerja yang lebih ramping akan lebih masuk akal,” ucapnya, saat berbicara di konferensi industri teknologi Web Summit. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: The Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler