KARANGANYARNEWS - Hari Teater Dunia (Hatedu) 2024 yang digelar di Solo selama 4 hari berlangsung semarak. Sejumlah komunitas teater meramaikan gelaran tahunan tersebut dengan berbagai jenis pertunjukan teater.
Rangkaian pertunjukan Hari Teater Dunia 2024 tersebut digelar mulai 4 hingga 7 Maret 2024 di Taman Budaya Jawa Tengah.
Ada dua panggung yang disediakan untuk reportoar para pendukung, yakni di Teater Arena dan Pendapa Ageng.
Ada 12 komunitas yang ikut menyemarakan ajang bertajuk Sederhana dan Bermakna ini. Diawali dengan pertunjukan Sanggar Pasinaon Pelangi di Teater Arena, kemudian disusul pementasan monolog oleh Teater Teras Univet Bantara Sukoharjo di Pendapa Ageng.
Baca Juga: Download Drama China Roses and Guns Full Episode 1-18 Sub Indo Spoiler dan Link Nonton
Pentas monolog bertema tragedi TKW (Tenaga Kerja Wanita) tersebut sanggup menyedot konsentrasi ratusan penonton di tengah rintik hujan. Tiara, pemeran dalam monolog tersebut tampil maksimal dengan dukungan perangkat yang sederhana.
Malam pertama Hatedu tersebut kemudian diakhiri dengan pementasan Teater Kusuma Surabaya. Kemudian hingga pada pada malam-malam berikutnya, rangkaian pertunjukan teater tersebut tak penah sepi oleh penonton dan dukungan dari masing-masing komunitas.
Sebut saja pertunjukan Kelompok Benih MYP Al Firdaus Sukoharjo, Bakar Production, Sigeg Wanodya, Dapunta Jakarta, Ndadak Teater Sragen, Laborta Surakarta, Teater Kahfa Jakarta, Teater Sangir Sragen, dan Sanggar Seni Kemasan yang mengusung konsep teater tradisional kethoprak yang dibungkus dengan komedi.
Alhasil, Sala Hatedu 11 tersebut berakhir dengan riuh gelak tawa penonton.
Sederhana
Sebagaimana tema yang diusung, Omah Kreatif Arturah yang membidani pagelaran ini, rangkaian pertunjukan yang berakar dari seni peran ini memang digelar secara sederhana.
Namun, kesederhanaan tersebut tidak mengurangi kekuatan semangat serta makna dalam setiap karya para peserta.
"Event ini sebagai ajang silaturahmi dan kolaborasi mengembangkan berbagai ekspresi seni budaya dan tradisi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia dan di dunia," cetus pimpinan Omah Kreatif Arturah melalui keterangnnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Turah tersebut mengatakan bahwa rangkaian pertunjukan dalam Sala Hatedu 11 kali ini lebih menitikberatkan pada peserta dari Soloraya dan hanya tiga peserta dari luar kota, bahkan Jakarta.
Dirinya, bahkan juga berharap, event ini dapat sekaligus melestarikan hubungan antar ekosistem budaya tradisi, lokal, nasional, maupun internasional, dan meningkatkan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia.
"Sehingga ekspresi seni budaya mampu berkembang mengikuti zaman, up to date dengan idealisme produk-produk kreatif dan sekaligus menjangkau masa depan," cetus pria gondrong tersebut. ***