Mondosio Ditetapkan Warisan Budaya Takbenda, Warga Kian Terspirit Melestarikan

3 Desember 2021, 06:00 WIB
Puncak upacara tradisi Mondosio DI Dusun Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, ditandai berebut ayam secara massal dan gelaran atraksi beberapa kelompok seni reyog /Kustawa Esye

KARANGANYARNEWS – Paska ditetapkannya tradisi Mondosio sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kemendikbud Ristek, warga masyarakat setempat kian terspirit melestarikan budaya adiluhung warisan nenek moyangnya.

Sebagaimana tradisi bersih desa lainnya, Mondosiyo merupakan upacara adat sarat filosofi kehidupan manusia dan alam semesta. Selain mengekplorasi rasa syukur, juga mengekpresikan doa keselamatan dan kesejahteraan hidup kepada Sang Kholiq.

Upacara adat di Dusun Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini, digelar tujuh bulan sekali setiap Wuku Mondosiyo, menurut perhitungan penanggalan tahun Jawa.

Baca Juga: Sisi Lain Pembangunan Waduk Jlantah, Makam Punggowo Baku Sambernyawa Terancam Tenggelam

“Puncak acaranya hari pasaran Selasa Kliwon bertepatan Wuku Mondosiyo,” terang Kasi Trantib Kelurahan Kalisoro, Santoso. Dijelaskan, tradisi Mondosio digelar di dua lingkungan, Pancot Lor dan Pancot Kidul keduanya Kelurahan Kalisoro.

Sebagaimana digelar pada Selasa Kliwon, 31 Nopember 2021 puncak acara tradisi Mondosiyo di lereng barat Gunung Lawu ini, dipusatkan di Pendapa Lingkungan Pancot Lord an Pancot Kidul.

Rangkaian acara ritualnya, menurut Santoso sudah dilakukan warga masyarakat semenjak tiga hari sebelum puncak acara. Mulai hari Minggu Pon, warga setempat telah mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk sesajen.

Baca Juga: Inilah 'Wulangreh' Teruntuk Pemimpin di Karanganyar, 7 Maqom Reliqious Raden Mas Said

Diantaranya bahan makanan pokok, kambing, ayam, dan lainnya. Satu hari sebelum puncak acara, Senin Wage warga sesajen dan seluruh kelengkapan yang telah dipersiapkan warga masyarakat disimpan pada rumah sesepuh adat.

Hari Selasa Kliwon, sebelum dimulainya puncak upacara Mondosiyo terdapat beberapa rangkaian tradisi yang harus dilakukan. Diantaranya, para sesepuh adat membawa kambing kendit dan ayam ke punden Bakpatokan.

Sedangkan puncak acaranya barulah dimulai pukul 16.00 Wib, ditandai dengan penyiraman  air badheg di punden watu gilang, dilanjut berebut menangkap ayam hidup-hidup yang diliarkan secara maasal.

Baca Juga: Menguji Akurasi Hasil Test Perselingkuhan di Candi Sukuh

Dalam puncak acara tradisi Mondosiyo, juga digelar beberapa hiburan seni tradisional. Diantaranya Beberapa kelompok kesenian reyog dari beberapa desa di Kecamatan Tawangmangu.

Sebagaimana diberitakan karanganyarnews.com sebelumnya, upacara adat tradisi Mondosiyo di Kabupaten Karanganyar, tahun 2021 ini ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda  Kemendikbud Ristek. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler