KARANGANYARNEWS - Makam Ki Djoyo Pagerwojo, Punggowo Baku Raden Mas Said, pendiri dinasti Kerajaan Pura Mangkunegaran yang juga Pahlawan Nasional, terancam tenggelam genangan Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.
Jas merah, jangan melalaikan sejarah. Keberadaan Kabupaten Karanganyar tak lepas dari perjuangan Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, beserta Kawandoso Punggowo Baku dalam melawan kolonial belanda di lereng barat Gunung Lawu.
Para pengikut setia dan pinilih ini dilantik sebagai Mantri Lebet oleh Raden Mas Said di Pesanggrahan sekaligus markas perjuangannya di Desa Mojoroto, sekarang masuk wilayah Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Baca Juga: Inilah 'Wulangreh' Teruntuk Pemimpin di Karanganyar, 7 Maqom Reliqious Raden Mas Said
Di kemudian hari 40 personil Mantri Lebet ini dikenal sebagai Punggowo Baku Kawandoso Djoyo, karena seluruhnya diberi gelar atau nama tambahan ‘Djoyo’ yang berarti kemenangan dan kejayaan perjuangannya.
Berpegang teguh sumpah Tiji Tibeh; Mati siji mati kabeh dan mukti siji mukti kabeh, empat puluh Punggowo Baku setia mendampingi perjuangan Pangeran Sambernyawa, melawan kolonial Belanda hingga berhasil mewujudkan berdirinya Karajaan Pura Mangkunegaran.
Selepas perjuangannya bersama Raden Mas Said, empat puluh Punggowo Baku hidup berpencar dan menetap di berbagai daerah, hingga meninggal dunia dan pemakamannya pun terpisah.
Baca Juga: Menguji Akurasi Hasil Test Perselingkuhan di Candi Sukuh
Diantaranya yang sudah diketemukan pemakaman mereka di Kabupaten Karanganyar, Wonogiri, Boyolali, Klaten, Solo. Bahkan, ada juga yang di Sleman (DIY), Semarang, Kaliwungu, Kendal, dan lainnya.