Sisi Lain Pembangunan Waduk Jlantah, Makam Punggowo Baku Sambernyawa Terancam Tenggelam

- 2 Desember 2021, 21:14 WIB
Makam  Ki Djoyo Pagerwojo, Punggowo Baku Pangeran Samber Nyawa terancam tenggelam, terdampak proyek nasional pembangunan Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso
Makam Ki Djoyo Pagerwojo, Punggowo Baku Pangeran Samber Nyawa terancam tenggelam, terdampak proyek nasional pembangunan Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso /Dok. Lbl/

Di Kabupaten Karanganyar yang dulu menjadi basis perjuangan Pangeran Sambernyawa dan 40 punggowo baku, juga ditemukan makam punggawa baku. Salah satu diantaranya, Ki Djoyo Pagerwojo.

Batu nisan bercungkup yang diyakini makam Ki Djoyo Pagerwojo, berada di Desa Tlobo, Kecamatan  Jatiyoso. Hingga sekarang masih ada, namun terancam tenggelam karena terdampak proyek nasional, pembangunan Waduk Jlantah.

Baca Juga: Jumapolo Jadi Pyloot Projeck ILDI Kabupaten Karanganyar

“Kemudian hari jikalau pembangunan selesai dan difungsikan dipastikan makam Ki Djoyo Pagerwojo tenggelam terendam air Waduk Jlantah,” terang Paino, tokoh masyarakat di Desa Tlobo kepada awak media.

Beberapa warga Desa Tlobo lainnya juga mengungkapkan, selain makam Ki Djoyo Pagerwojo juga ada petilasan Pangeran Sambernyawa, pendidiri dinasti Kerajaan Pura Mangkunegaran yang juga terancam tenggelam.

Petilasan pejuang kemerdekaan  yang sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional  tadi, berada tak jauh dari makam Ki Djoyo Pagerwojo. Selain ada keterkaitan erat keberadaan Kabupaten Karanganyar, juga sebagai pendiri dinasti Kerajaan Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah Penangkal Badai Tsunami Emosi Jumat Pon

Sebagaimana diberitakan, hingga awal Nopember 2021 belum ada kejelasan pemindahan makam pejuang kemerdekaan dan petilasan Pahlawan Nasional di Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. 

Karena terdampak dan berada di area pembangunan proyek nasional Waduk Jlantah, dikawatirkan dua jejak sejarah tadi hilang,  tenggelam dan terendam air waduk Jlantah setelah selesai pembangunannya dan difungsikan sebagai sarana irigasi.  

“Pemkab Karanganyar melalui dinas terkait, semestinya segera ada upaya konkrit  menyelamatkan dua jejak sejarah bangsa yang terancam tenggelam genangan Waduk Jlantah,” kata Ki Buyut Lawu, penggiat budaya  yang juga sejarawan di lereng barat Gunung Lawu, penuh harap. ***

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah