Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap dengan Artinya, Sebaiknya Dibaca Sekali atau Setiap Hari?

22 Maret 2023, 23:46 WIB
Bacaan niat puasa Ramadan lengkap dengan artinya, sebaiknya dibaca sekali atau setiap hari. Tak terasa saat ini kita sudah memasuki Bulan Ramadan lagi. (Foto Ilustrasi: Pixabay/katjasv) /

KARANGANYARNEWS - Bacaan Niat Puasa Ramadan Lengkap dengan Artinya, Sebaiknya Dibaca Sekali atau Setiap Hari? Tak terasa saat ini kita sudah memasuki Bulan Ramadan lagi. Itu artinya seluruh umat Muslim di dunia wajib menunaikan ibadah puasa.

Antusias masyarakat menyambut Ramadan pun sudah terasa jauh-jauh hari. Banyak di antara umat Islam melakukan persiapan dengan berbelanja kebutuhan pokok atau pun berziarah ke makam keluarga yang telah tiada.

Namun, di balik antusiasme menyambut datangnya Ramadan, masih saja ada yang belum tahu lafaz niat berpuasa. Padahal, niat merupakan syarat sahnya puasa dan termasuk rukun puasa.

Bicara soal niat puasa Ramadan ini, ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Baca Juga: Jualan saat Puasa: 5 Ide Bisnis Gampang yang Bisa Raup Banyak Cuan Selama Ramadan

Mazhab Malikiyah membolehkan untuk mengumpulkan niat puasa sebulan penuh saat malam pertama Ramadan. Dengan kata lain, kita tak perlu mengulangi niat di hari berikutnya.

Sementara tiga mazhab lain berpendapat wajibnya mengulangi niat setiap kali hendak berpuasa.

Di Indonesia sendiri umat Islam cenderung mengadopsi pendapat Malikiyah, kendati penduduknya mayoritas bersandar pada mazhab Syafi’i.

Melansir laman NU Online, merujuk kalam Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH A Idris Marzuqi di dalam karyanya Sabil al-Huda, berisikan himpunan wadhifah dan amaliah.

“Berjaga-jaga agar puasa tetap sah ketika suatu saat lupa niat, sebaiknya pada hari pertama bulan Ramadan berniat taqlid (mengikut) pada Imam Malik yang memperbolehkan niat puasa Ramadan hanya pada permulaan saja.

Baca Juga: Prediksi Malam Lailatul Qadar Ramadan Tahun Ini Menurut Imam Al Ghazali

Adanya cara tersebut bukan berarti membuat kita tidak perlu lagi niat di setiap harinya, tetapi cukup hanya sebagai jalan keluar ketika benar-benar lupa,” bunyi kalam KH A Idris Marzuqi dalam Kitab Sabil al-Huda, halaman 51.

Di dalam kitab itu, ulama kharismatik dari Kediri, Jawa Timur ini mencontohkan lafaz niatnya sebagai berikut:

‎نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى  

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah Taala”.

Umat Islam tetap dianjurkan membaca niat di hari-hari berikutnya, meski telah meniatkan di awal Ramadan. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler