Benarkah Tidurnya Orang Berpuasa Itu Ibadah? Simak Penjelasan Gus Baha

25 Maret 2024, 22:48 WIB
Benarkah Tidurnya Orang Puasa Itu Ibadah? Simak Penjelasan Gus Baha. /Freepik

KARANGANYARNEWS – Saat bulan Ramadhan seperti ini, kita kembali ingat sebuah hadis populer yang menyatakan bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah.

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi).

Hadis tersebut benar adanya. Namun, isinya kerap disalahartikan, dipelintir, dan kemudian dijadikan sebagai alasan untuk bermalas-malasan saat puasa.

Baca Juga: Mengapa Umat Islam Wajib Puasa Ramadhan? Begini Penjelasan Gamblang Gus Baha 

Lantas, bagaimana penjelasan mengenai hadis itu? Menurut Gus Baha, salah satu kenikmatan di bulan Ramadhan selain puasa, i’tikaf dan tadarus Alquran, adalah tidur.

Gus baha atau KH Ahmad Bahauddin menyebut bahwa tidurnya orang yang sedang puasa itu ibadah.

“Tidurnya umatnya Rasulullah itu luar biasa. Utamanya tidurnya orang puasa dan ulama, tidurnya itu tidur tasbih,” kata Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha: Puasa Mengajarkan Kita Cara Menghargai Makanan 

Menurut Gus Baha, dengan tidur manusia mengetahui alamat kematian . Sebab, tidur adalah saat di mana manusia masih hidup, tapi tidak punya kuasa atas diri sendiri.

“Sebab itu tidur menjadi awal kita mengimani la haulaa wa laa quwwata illa billah. Segagah-gagahnya manusia, tetap saja bisa berada dalam kondisi yang tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri,” jelas Gus Baha.

Gus Baha mengingatkan bahwa sanad-sanad seperti itu sering luput. Padahal,  saat paling krusial dalam hidup manusia adalah tidur seperti disebut dalam Surat Ar Rum ayat 23.

Baca Juga: Pilih Bekerja atau Sholat Tararwih? Begini Penjelasan Gus Baha 

Wa min Aayaatihii manaamukum bil laili wannahaari wabtighaaa'ukum min fadlih; inna fii zaalika la Aayaatil liqawminy yasma'uun.

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.

Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.

Baca Juga: Begini Makna Doa Robbi Firli Warhamni Wajburni Saat Duduk di antara Dua Sujud 

Gus Baha menjelaskan bahwa tidur mengingatkan bahwa setiap saat manusia bisa mati. Di sisi lain, tidur berperan melawan atau menghindari maksiat.

“kalua kamu hidup di Demak atau Semarang, agar tidak kepikiran nightclub, perempuan-perempuan cantik di terminal, satu-satunya cara ya tidur. Kamu kalau melek tetep jlalatan. Tak jamin,” ujar Gus Baha.

Lalu bagaimana hukumnya orang tidur saat berpuasa? Menurut Gus Baha, tidurnya orang yang sedang berpuasa memiliki keutamaan.  Tidur bisa bernilai ibadah, dan memiliki keunikan hingga disakralkan.

Baca Juga: 3 Amalan di Bulan Ramadan Super Dahsyat, Banjir Pahala Berlipat 

Kesakralan tersebut, kata santri kesayangan ulama besar KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen itu, bisa dilihat dari cara Allah SWT menyampaikan wahyu-Nya kepada para Nabi melalui tidur.

Selanjutnya, dilansir dari video di kanal YouTube Ngaji Gus Baha 7 Mei 2021, Gus Baha menjelaskan mengapa orang yang tidur saat puasa mendapatkan pahala.

“Alasannya gampang, karena tidurnya itu menghindari maksiat. Jadi tidur menjadi salah satu jalan yang tepat agar terhindar perbuatan maksiat,” ujarnya.

Gus Baha menjelaskan dalam dalam keadaan tidak tidur, manusia memiliki potensi  melakukan maksiat. Bisa maksiat mata dan maksiat perasaan. Karena tidur bisa berpahala besar.

Baca Juga: Keistimewaan Puasa Ramadhan Hari Kelimabelas: Allah mengijabahi seluruh harapan di dunia dan akhirat 

“Jika seseorang tidur dalam waktu yang lama tanpa meninggalkan shalat fardhunya, maka selama waktu itu sesungguhnya mereka sedang meninggalkan maksiat dan mendapat pahala,” ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, Narukan, Kragan, Rembang, itu menyampaikan hendaknya semuanya dimulai dari niat.

“Bisa niat tidur untuk memulihkan fisiknya sehingga dapat melakukan pekerjaan dan ibadah secara maksimal. Bisa niat untuk meninggalkan maksiat,” jelasnya***

Editor: Ken Maesa Pamenang

Tags

Terkini

Terpopuler