Tausiah Hari Ini; Catat, Inilah Risalah Penyebab Ketidaksabaran

- 20 Juni 2022, 23:00 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

RISALAH penyebab ketidaksabaran dalam Tausiah ini, lebih berpijak dari kian kompleknya penyebab ketidaksabaran umat manusia, dikarenakan makin beragamnya problematika hidup dan kehidupan di dunia.

Hakekat bersabar dalam Tausiah ini, bukan hanya kita praktekkan ketika menerima musibah. Namun demikian, kesabaran juga harus bisa kita usahakan dalam bentuk aktif dan proaktif.

Secara umum, Tusiah terkait bersabar ini terdiri tiga jenis; (1) Kesabaran ketika ditimpa musibah, (2) Kesabaran agar bisa terus menjalankan kebaikan, dan (3) Kesabaran untuk bisa menghindari diri dari keburukan.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Mengkolaborasi Keistimewaan Dibalik Kelemahan

Orang-orang yang bersabar, diidentikan dalam Tausiah ini harus mampu menjaga dirinya dari melakukan perbuatan yang dilarang. Selain itu, harus juga bisa mengarahkan dirinya agar terus berada dalam koridor kebaikan, sebagaimana telah diperintahkan.

Dalam Tausiah Hari ini, kita kutipkan dialog antara Nabi Musa AS dan Khidhr, dimaksud agar kita bisa mengetahui salah satu penyebab ketidaksabaran umat manusia.

Kisah perjalanan mereka berdua, antara Nabi Musa AS dan Khidhr bisa kita lihat di surat Al-Kahfi. Salah satu potongan perkataan Khidhr kepada Nabi Musa AS yaitu;

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Risalah Wanita Sebagai Tiang Negara dalam Syariat Islam

“Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (QS. Al-Kahfi: 68)

Jika kita tidak bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, terbentur kondisi realita tidak sesuai pengharapan atau usaha kita, tak jarang menyebabkan ketidaksabaran kita, hingga mempertanyakan keputusan Tuhan.

Karena itu juga yang menyebabkan kita lupa, Allah memiliki sifat Al Adl (maha adil), Al Aliim (maha mengetahui/ memiliki ilmu), Al Hakiim (maha bijaksana), juga Ar Rahman (Maha Pengasih) dan Ar Rahiim (Maha Penyayang).

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Wanita Sebagai Tiang Negara, Hadist atau Ungkapan?

Lupa seakan-akan tidak ada kekuasaan Illahi Yang Mengawasi kita, lupa Allah Yang Maha Memelihara dan Menjaga seluruh umat ciptaan-Nya.

Kita merasa yakin, apa yang kita rencanakan, inginkan, dan usahakan merupakan satu-satunya hal yang terbaik bagi diri kita di dunia dan akhirat. Padahal, dengan keterbatasan ilmu yang kita miliki, hal itu tentu tidak 100 persen benar.

Bisa jadi, Allah telah menetapkan suatu hal yang jauh lebih baik di balik kegagalan kita, Allah mengatur skenario lebih indah dari apa yang telah kita sangka, dan Allah menjaga serta mengarahkan diri kita dari keterpurukan di dunia maupun kerugian di akhirat kelak.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Cinta Dunia Membutakan Hati dan Menspirit Kemaksiatan

Karena Allah Maha Mengetahui, janganlah diragukan lagi jikalau Allah itu juga Maha Penyayang terhadap setiap hamba-Nya.

Karena itulah, dalam Tausiah ini disampaikan yang perlu kita lakukan cukuplah sederhana, bersyukur ketika diberi nikmat dan bersabar ketika diuji.

Namun demikian, bersabar bukan yang bermakna kita pasif. Karena hakekat bersabar itu juga harus aktif, terus mencari jalan keluar lainnya, terus mencari solusinya, dan berusaha lagi tanpa pernah mengenal lelah serta putus asa. ***

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Mentauladani Kesabaran dan Kemenangan Tentara Thalut

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah