Ceramah Tausiah: Wajib Tahu, Inilah 5 Keutamaan Sunnah Qobliyah Zhuhur

- 30 Juni 2022, 20:15 WIB
Ceramah Tausiah Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ceramah Tausiah Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Oleh |.| Ustadz Moch Isnaeini

TERMASUK sunah muakadah atau yang ditekankan, ceramah tausiah hari ini kami sampaikan 5 keutamaan sunnah qobliyah zhuhur empat raka’at dan ba'diyah zhuhur dua raka’at.

Perlu kami sampaikan sebelum pembahasan lebih jauh ceramah tausiah ini, sunnah qobliyah zhuhur hendaklah dilakukan setelah masuk waktu zhuhur, dan setelah adzan dikumandangkan agar kita dapat menjawab adzan terlebih dahulu.

Ceramah tausiah hari ini juga membahas, sholat sunah ini lebih afdhal jikalau dikerjakan di rumah. Sholat yang empat raka’at, dikerjakan dua raka’at salam dua raka’at salam. Apabila seseorang hanya mengerjakan dua raka’at, sebelum atau sesudah sholat zhuhur juga diperboleh.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Inilah 3 Syariat Jikalau Tak Mampu Berbuat Kebaikan

Berikut 5 Hadist tentang keutamaan sholat sunnah rowatib zhuhur;

Pertama:

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,

أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ لا يَدَعُ أرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، ورَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الغَدَاةِ

“Bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan empat raka’at sebelum Zhuhur dan dua raka’at sebelum Shubuh.” [HR. Al-Bukhari]

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Mudah Dilakukan, 4 Amalan Hari Jumat Penuai Inayah dan Karomah Tertinggi

Kedua:

Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,

كَانَ يُصَلِّي فِي بَيْتِي قَبْلَ الظُّهْرِ أَرْبَعًا، ثُمَّ يَخْرُجُ فَيُصَلِّي بِالنَّاسِ، ثُمَّ يَدْخُلُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ

“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sholat di rumahku sebelum Zhuhur empat raka’at, kemudian beliau keluar untuk sholat jama’ah, kemudian beliau kembali ke rumah lalu sholat dua raka’at...” [HR. Muslim]

Ketiga:

Dalam hadits Ummu Habibah radhiyallahu’anha tentang 12 raka’at sunnah muakkadah,

أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ⁣⁣⁣

“Empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at setelah zhuhur, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.” [HR. At-Tirmidzi dari Aisyah dan Ummu Habibah radhiyallahu’anhuma, Shahihul Jaami’: 6183]⁣⁣⁣

Baca Juga: Ceramah Tausiah: 6 Syariat Menggapai Kebahagiaan Dunia Akhirat, Menurut Alquran

Keempat:

Sahabat yang Mulia Abdullah bin As-Saaib radhiyallahu’anhu meriwayatkan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُصَلِّي أَرْبَعًا بَعْدَ أَنْ تَزُولَ الشَّمْسُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَقَالَ: إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِي فِيهَا عَمَلٌ صَالِحٌ

“Bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sholat sunnah empat raka’at setelah matahari mengarah ke Barat sebelum sholat Zhuhur, dan beliau bersabda: Sesungguhnya ini adalah waktu pintu-pintu langit dibuka, maka aku ingin saat ini amal shalihku naik ke langit.” [HR. At-Tirmidzi, Shahih At-Tirmidzi: 478]

Kelima:

Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa menjaga empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at setelahnya maka Allah mengharamkannya atas neraka.” [HR. At-Tirmidzi dan An-Nasaai dari Ummu Habibah radhiyallahu’anha, Shahih An-Nasaai: 1811]

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Mudah Dijalani, Ini 8 Rahasia Menggapai Kebahagiaan Dunia Akhirat

Maka beruntunglah bagi orang yang senantiasa menjaga sholat-sholat sunatnya. Semoga  kita  mampu menghadapi dan melewati  kiamat kecil yakni pada saat menghadapi kematian nanti.

Para ulama telah membagi kiamat menjadi dua: kiamat shughra dan kimat kubra. Adapun kiamat shughra atau kiamat kecil, adalah kematian setiap manusia. Oleh karena itu, barangsiapa yang datang kematiannya maka telah terjadi kiamat atas dirinya, dan telah sampai waktu yang telah dijanjikan kepadanya.

Disebutkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Aisyah ia berkata : “Beberapa orang Arabi datang kepada Nabi Sholallahu alaihi wa sallam kemudian mereka bertanya kepada beliau tentang kiamat. Lalu beliau melihat kepada seorang anak yang paling muda di antara mereka, kemudian beliau bersabda:

إِنْ يَعِشْ هَذَا, لاَ يُدْرِكُهُ الْهَرَمُ حَتَّى تَقُوْمَ عَلَيْكُمْ سَاعَتُكُمْ “

Jika anak ini terus berlangsung kehidupannya, maka tidaklah ia sampai pada masa tua kecuali telah datang kiamat atas kalian.”

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Risalah Memaksakan Perjodohan Kepada Budaknya

Yang dimaksudkan dengan kiamat pada hadist ini, adalah meninggalnya orang-orang yang ada pada generasi mereka.

Dari hadist ini dapat diketahui, kematian yang dialami seseorang dapat dikatakan dengan kiamat. Karena, setiap orang yang mati sesungguhnya ia telah masuk ke dalam hukum alam akhirat, dan telah tegak kiamat atasnya. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x