Ada beberapa ritual dalam meyambut datangnya malam 1 Suro. Masyarakat berjalan tapa bisu mengelilingi keraton, memandikan benda pusaka, berendam di sungai, mandi kembang, dan mengarak kerbau bule.
Masyarakat Jawa percaya ritual tersebut akan mendatangkan berkah. Namun, malam 1 Suro juga dipercaya mendatangkan kesialan bagi yang melanggar pantangan.
Baca Juga: Pelaku Ritual di Gunung Lawu Tewas, Ini 8 Kronologi Lengkapnya
Bagi masyarakat Jawa, malam 1 Suro merupakan malam sakral.Konon, inilah momen pestanya makhluk gaib sehingga perlu ritual khusus untuk menyambutnya.
Namun, agama Islam memandang 1 Muharram sebagai malam penuh kemuliaan karena memperingati hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.
Dalam masyarakat Jawa mitos, pantangan, dan hal-hal yang berbau mistis justru lebih kental mewarnai malam 1 Suro ini.
Baca Juga: Diyakini Ampuh Wujudkan Harapan, Berikut Macam-macam Ritual Telanjang dan Tempat Melakukannya
Berikut beberapa pantangan dan mitos malam 1 Suro yang masih dipercayai dan dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa:
Tapa bisu atau puasa bicara
Sebagian orang Jawa memilih ritual tapa bisu atau tidak berbicara pada malam 1 Suro. Ritual pantangan ini biasanya dilakukan dengan mengelilingi benteng keraton, baik Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon.