Jikalau ditintingi dan dijlimati atau didedah lebih mendalam lagi, sejak jaman nenek moyang kita antara kebudayaan Jawa dengan tuntunan agama Islam, bukan sebagai entitas yang memancing debat kusir, terlebih menyulut dan atau menyebabkan perpecahan warga masyarakat.
Pandangan Islam kejawen yang lebih mengutamakan isi katimbang kulit luarnya, memang lebih selaras dengan cita rasa maupun ciri khasnya budaya dan filosofi falsafah kehidupan wong Jawa, di tengah kemajemukan masyarakat.
Inilah yang semestinya dijadikan spirit spiritual, introspseksi, dan kontemplasi setiap datangnya Bulan Sura, tahun baru Jawa yang bertepatan datangnya tahun baru Islam. ***
Kustawa Esye : Pimpinan Redaksi KaranganyarNews.com dan Ketua Komunitas Kiai Damar Sesuluh (Spirit Reliqius, Cultural & Education)