Renungan Harian Kristen - Tenang Dalam Situasi Sulit

- 19 November 2022, 12:05 WIB
Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen /Pixabay/PublicDomainPictures/PublicDomainPictures


KARANGANYARNEWS - Setiap hari, Renungan Harian Kristen hadir untuk memberikan kelegaan untuk jiwa-jiwa yang haus dan lapar Firman Tuhan.

Saat hati terasa berat, serahkan bebanmu pada Tuhan, dengan membaca Renungan Harian Kristen, yang bisa membantumu melepaskan masalah yang berat.

Selamat membaca artikel-artikel dalam Renungan Harian Kristen, semoga iman kita semakin bertumbuh di dalam Tuhan.

Shalom bapak, ibu yang dikasihi Tuhan, salam damai sejahtera dalam Yesus Kristus. Dr. Hendrick, seorang tokoh pemimpin Kristen, dalam bukunya The Leadership in Christian Education, pernah mengatakan bahwa orang yang berpikiran positif menghasilkan hidup yang tertib dan tenang. Orang yang berpikir positif menghasilkan sikap hidup yang tertib dan tenang.

Demikian juga dengan Rick Warren, seorang tokoh pertumbuhan gereja, dalam bukunya yang sangat terkenal The Purpose Driven of Live, dia mengatakan bahwa orang yang dekat dengan Tuhan memiliki pikiran yang positif dan pikiran yang tenang dalam hidupnya.

Sebagai orang yang percaya, kita sebagai hamba Tuhan, mestinya memang tetap tenang, tidak takut karena kita punya Yesus. Kita harus hidup dalam ketenangan. Mari kita baca di dalam Firman Tuhan bagaimana murid-murid Tuhan ketakutan luar biasa, tetapi bersama dengan Yesus ada ketenangan. Kita buka Firman Tuhan dalam Markus 6:45-52, demikian Firman Tuhan:

“Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.”

Bapak, ibu yang dikasihi Tuhan, tema mimbar Minggu ini adalah tenang dalam situasi sulit. Banyak orang yang mengira kalau jadi anak Tuhan itu tidak ada masalah, kalau jadi Hamba Tuhan tidak ada lagi kesulitan, kalau sudah percaya Yesus sudah pasti lancar. Tetapi, bapak ibu yang dikasihi Tuhan, dalam teks ini jelas sekali bagaimana murid-murid Tuhan, sudah melayani, sudah ikut Tuhan, namun ada masalah yang besar. Yaitu, para muridnya mendapat tantangan ketika menyebrang dari Galilea, Kapernaum kemudian ke seberang ke Betsaida.

Ada angin sakal! Mereka sangat payah dalam menghadapi angin sakal ini. Di sana dikatakan bahwa ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau sedang Yesus tinggal sendirian di darat, ketika mereka melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal. Baru saja murid-murid Tuhan melayani, apakah Tuhan tidak tahu kalau mereka itu duluan? Namun ada angin sakal yang tidak seperti badai atau topan. Angin sakal ini nampak sederhana tetapi datang dari depan dan menekan perahu yang ditumpangi murid-murid Tuhan, sehingga saat itu mendayung akan sangat berat dan payah. Mengapa Tuhan mengizinkan hal seperti itu.

Kalau Tuhan tahu, seharusnya Tuhan tidak mengizinkan pergi. Tetapi melalui kejadian ini, apara muridnya sadar bahwa mereka tidak mampu mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan supaya bergantung pada Tuhan.

Halaman:

Editor: Abednego Afriadi

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x