Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Waktunya Maju Menuju Babak Baru
Saat Ratih membuka hati, melepaskan pengampunan kepada orangtua dan semua orang yang pernah merundungnya, ia merasa seperti ada yang tercabut.
Beban berat yang selama ini dipikul, terangkat, berganti perasaan sukacita melimpah memenuhi hati.
Penyakit lambung pun turut hilang dan tidak pernah kembali lagi, sehingga sejak itu, Ratih rajin bersaksi kepada siapa saja.
Banyak temannya, termasuk teman kelompok sel, merasa diberkati kesaksian Ratih, sehingga mereka pun tergerak ikut retreat.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen - Akar Kepahitan Menjauhkan Kasih Karunia Tuhan
Melalui talentanya sebagai guru, Ratih terjun dalam pelayanan, bahkan semakin banyak orang mendapatkan berkat, dan ia berhasil menolongnya, sehingga Ratih merasakan sukacita semakin meluap.
Kemurahan Tuhan yang kita terima, bukan untuk disimpan sendiri, karena saat tidak ada kemurahan hati, akan membatalkan kemurahan Tuhan.
Sebaliknya, mengestafetkan kemurahan Tuhan kepada orang lain secara terus menerus, maka kemurahan dan kasih karunia Tuhan terus mengalir tanpa henti.
Bahkan selamanya, kita akan hidup di bawah anugerah Tuhan yang ajaib.