Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Haedar Nashir: Tak Perlu Diributkan, Telebih di Medsos
Berikut perbedaan metode Rukyatul Hilal yang digunakan NU dan metode Hisab (Wujudul Hilal Hakiki) yang digunakan Muhammadiyah dalam menentukan awal Puasa Ramadhan 2024 atau Tahun 1445 Hijriyah:
Metode Rukyatul Hilal
Mengutip laman resmi UIN RM Said Surakarta, rukyatul hilal merupakan kegiatan melihat bulan tanggal satu untuk menentukan awal dan akhir Ramadan, 1 Syawal, maupun 1 Zulhijah.
Metode rukyatul hilal, menjadi kriteria penentuan awal bulan kalender hijriah dengan merukyat hilal secara langsung. Apabila hilal tidak terlihat, maka bulan berjalan digenapkan menjadi 30 hari.
Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024: Muhammdiyah, NU, Pemerintah dan BMKG
Dalam melakukan rukyatul hilal, pengamat akan melihat bulan sabit di langit sebelah barat sesaat setelah Matahari terbenam menjelang awal bulan baru, khusunya menjelang Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Metode Hisab
Berbeda dengan metode rukyatul hilal yang digunakan NU, untuk menentukan awal Puasa Ramadan 2024. Metode hisab Wujudul Hilal Hakiki yang digunakan Muhammadiyah, merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk mengetahui posisi bulan dalam penentuan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.
Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap Bumi.