MUSLIM WAJIB TAHU: Perbedaan Rukyatul Hilal dan Hisab dalam Tentukan Awal Puasa Ramadhan 2024

- 9 Maret 2024, 14:35 WIB
Perbedaan Hisab  dan Rukyatul Hilal yang digunakan Muhammdiyah dan NU dalam menentukan awal Puasa Ramadhan 2024
Perbedaan Hisab dan Rukyatul Hilal yang digunakan Muhammdiyah dan NU dalam menentukan awal Puasa Ramadhan 2024 /Ilustrasi/ Foto: Universitas Muhammadiyah Surakarta/

 Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Haedar Nashir: Tak Perlu Diributkan, Telebih di Medsos

Berikut perbedaan metode Rukyatul Hilal yang digunakan NU dan metode Hisab (Wujudul Hilal Hakiki)  yang digunakan Muhammadiyah dalam  menentukan awal Puasa Ramadhan 2024 atau Tahun 1445 Hijriyah:

 

Metode Rukyatul Hilal

Mengutip laman resmi UIN RM Said Surakarta, rukyatul hilal merupakan kegiatan melihat bulan tanggal satu untuk menentukan awal dan akhir Ramadan, 1 Syawal, maupun 1 Zulhijah.

Metode rukyatul hilal, menjadi kriteria penentuan awal bulan kalender hijriah dengan merukyat hilal secara langsung. Apabila hilal tidak terlihat, maka bulan berjalan digenapkan menjadi 30 hari.

 Baca Juga: Beda Awal Puasa Ramadhan 2024: Muhammdiyah, NU, Pemerintah dan BMKG

Dalam melakukan rukyatul hilal, pengamat akan melihat bulan sabit di langit sebelah barat sesaat setelah Matahari terbenam menjelang awal bulan baru, khusunya menjelang Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

 

Metode Hisab

Berbeda dengan metode rukyatul hilal yang digunakan NU, untuk menentukan awal Puasa Ramadan 2024. Metode hisab Wujudul Hilal Hakiki yang digunakan Muhammadiyah, merupakan perhitungan secara matematis dan astronomis untuk mengetahui posisi bulan dalam penentuan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.

Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap Bumi.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah