Baca Juga: Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Mulai Dibuka Hari Ini, Cek Jadwalnya di Sini
Perayaan Kirab Bulusan juga menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar, melibatkan lebih dari 200 pedagang kaki lima dari berbagai daerah.
Mereka menyewa tempat berjualan dengan tarif bervariasi. Sementara panitia menyediakan tiket masuk bagi pengunjung yang diprediksi meningkat jumlahnya setiap tahun.
Jauh dari sekadar aspek ekonomi, tradisi Kirab Bulusan membawa makna spiritual mendalam bagi masyarakat Desa Hadipolo.
Memberi makan bulus sebagai bagian dari perayaan tersebut menjadi bentuk penghormatan kepada bulus, diyakini sebagai santri Mbah Dudo. Bulus itu masih dijenguk warga sebagai bentuk keberkahan dan kesucian.
Baca Juga: Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Mulai Dibuka Hari Ini
Tradisi Kirab Bulusan di Kudus bukan hanya sebuah acara budaya, namun juga simbol kebersamaan, kearifan lokal, dan kecintaan terhadap warisan leluhur.
Di tengah arus modernisasi terus mengalir, tradisi ini tetap tegar bertahan, mengajarkan kita pentingnya memelihara dan menghormati warisan budaya.
Semoga tradisi Kirab Bulusan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang untuk mencintai dan merawat budaya lokal. ***