PPKM Diperpanjang, Warga Gunung Kemukus Tetap Menggelar Ritual Lurub Kelambu

11 Agustus 2021, 23:31 WIB
Tradisi ritual lurub kelambu di gunung Kemukus, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Perpanjangan PPKM Covid-19, tak menghalangi warga Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, melaksanakan tradisi ritual lurub kelambu mUpacara akam Pangeran Samudra.

Sebagaimana tahun sebelumnya, upacara yang digelar setiap awal bulan Sura, awal tahun baru menurut penanggalan tahun Jawa, bertepatan awal bulan Muharam menurut penanggalan tahaaun Hijriyah, tetap dilaksanakan.

Namun demikian, dikarenakan awal bulan Sura tahun ini pandemi Covid-19 belum mereda, agenda tahunn ini dilaksanakan secara terbatas, Baik jumlah pengunjung,  demikian juga rangkaian prosesi ritualnya.

Baca Juga: Menyapa Hantu ‘Omah Demit’ di Bukit Patrum, Bayat, Klaten

Beberapa pengunjung serta peziarah dari luar kota, memang nampak hadir dalam tradisi yang digelar Selasa, 10 Agustus 2021 malam lalu. Namun demikian, tidak seramai dan semeriah sebagaimana sebelum musibah corona melanda.

Sumanto, 43 tahun peziarah dari Gunung Pati, Semarang, mengaku tidak mempermasalahkan dan sangat memahami, ritual larap kelambu tahun ini deselenggarakan secara terbatas.

“Secara kebetulan selain dikarenakan adanya PPKM Covid-19,  kami lihat hamper seluruh area di makam Pangeran Samudra juga masih direnovasi,” kata Sumanto yang mengaku sudah keskian kalinya wisata religi ke Gunung Kemukus.

Baca Juga: Bulan Sura dan Spirit Akulturasi Budaya Arab-Jawa

Ditemui wartawan secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sragen, Yusep Wahyudi menjelaskan, acara ritual larap kelambu setiap awal bulan Sura tetap diadakan, meskipun digelar  dengan peserta terbatas.

”Larap kelambu tetap dilaksanakan dengan sederhana. Hanya terbatas diikuti petugas dan juru kunci, sehingga tidak ada kerumunan. Kita laksanakan secara cepat, kurang dari satu  jam,” terangnya.

Pihaknya menegaskan, pada upacara atau ritual ini tidak diperkenankan ada peziarah. Sosialisasi sudah dilakukan jauh-jauh hari. Mengantisipasi pengunjung yang membeludak, pihaknya sudah berkordinasi dengan Polsek, Koramil dan Trantib Kecamatan Sumberlawang. ***

Baca Juga: Tanpa Harus Bersentuhan fisik, inilah 2 Cara Test Keperawanan di Candi Sukuh

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler