Merapi Kian Sering Erupsi, BPPTKG: Waspadai Awan Panas dan Luapan Lava

25 Desember 2021, 03:22 WIB
Kian seringnya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG merekomendasikan masyarakat lereng gunung teraktif ini mewaspadai guguran lava dan awan panas /BPPTKG/

KARANGANYARNEWS – Aktivitas Gunung Merapi kian tinggi, dua hari terakir terjadi 4 kali erupsi, dan 31 kali guguran lava.   

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi  (BPPTKG) Yogyakarta melaporkan, Kamis 23 Desember 2021 terjadi tiga kali Awan Panas Guguran (APG) atau erupsi Gunung Merapi.

Dijelaskan, erupsi Gunung Merapi pertama Pukul 14. 56 Wib. Tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 45 mm, lama gempa 145 detik dan estimasi jarak luncur sekitar 2.500 meter ke arah barat daya.

Baca Juga: 5 Misteri Gunung Lawu yang Belum Terkuak

Pada hari yang sama, terjadi lagi erupsi Gunung Merapi pukul 15. 17 Wib. Tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 20 mm, lama gempa 146 detik dan estimasi jarak luncur sekitar 2.000 meter ke arah barat daya.

Pukul 15.58 wib Gunung Merapi erupsi lagi, tercatat di sesmogram dengan amplitudo 35 mm, lama gempa 141 detik dan estimasi jarak luncur 2.200 m juga ke arah barat daya.

Sehari sebelumnya, Rabu 22 Desember 2021 dalam pengamatan dari pukul 00.00-06.00 Wib tercatat  terjadi 7 kali guguran lava pijar, dengan jarak luncuran 200 meter ke arah barat daya.

Baca Juga: Youtuber Mbah Minto Tutup Usia, Ratusan Ribu Netizen Berduka

Dalam waktu pengamatan yang sama,  juga terjadi gempa guguran 24 kali dengan amplitudo 3-12 mm, durasi 61-141 detik. Lalu, gempa embusan tercatat sekali dengan amplitudo 4 mm dan durasi 29 detik.

BPPTKG masih menetapkan status gunung berapi teraktif di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini, pada level III atau siaga. Potensi bahaya saat ini, guguran lava dan awan panas.

“Guguran lava dan awan panas ke sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro, 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan sungai Putih,” terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida.

Baca Juga: Primbon Jawa, Laku Ritual Pendobrak Aura Penyumbat Rejeki Jumat Wage

Sedangkan lontaran material vulkanik, bila terjadi erupsi eksplosif mampu menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat atau warga setempat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

“Selain itu harus mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” kata Hanik Humaida.

Sebelumnya juga terjadi 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-24 mm, lama gempa 29-186 detik terpantau terjadi di Gunung Merapi pada periode pengamatan Senin 20 Desember 2021 pukul 12.00-18.00 Wib.

Baca Juga: Sensasi Nyruput Kopi Plus Elok Nan Eksotik Lanskap Gunung Merapi

Dijelaskan juga, pada periode pengamatan tersebut juga terjadi 3 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-6 mm, S-P 0.5-0.9 detik dan lama gempa 6-9 detik.

Menurut BPPTKG, pada periode pengamatan Senin 20 Desember 2021, pukul 00:00-06:00 WIB dari Gunung Merapi teramati adanya guguran lava pijar 2 kali,  jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler