KARANGANYARNEWS - Gunung Anak Krakatau meletus atau erupsi sejak Kamis-Jumat, 4 Februari 2022 pagi.
Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda itu mengalami erupsi hingga muncul kolom abu dari kawah setinggi 357 MDPL (meter di atas permukaan laut).
Menurut pantauan Indonesia Volcano Monitoring, Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan abu vulkanik.
Baca Juga: Status Gunung Dempo Naik Jadi Waspada, Masyarakat Diimbau Tak Terpancing Hoax
Badan Geologi melalui laman resminya mencatat kegempaan sebagai berikut :
2 kali Harmonik dengan amplitudo 8-13 mm, dan lama gempa 227-742 detik.
1 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 6 mm, dan lama gempa 5 detik.
2 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 7-12 mm, dan lama gempa 8-10 detik.
Baca Juga: Kembali Luncurkan Guguran Awan Panas, Ada Apa dengan Gunung Merapi?
3 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 27-34 mm, S-P 2-3.6 detik dan lama gempa 11-15 detik.
Hingga saat artikel ini ditulis, status aktivitas gunung tersebut berada di level II atau Waspada. Badan Geologi mengimbau agar masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau tercatat dimulai sejak 29 Juni 2018. Semua aktivitas manusia dilarang di radius 3 km dari titik puncak Gunung Anak Krakatau.
Baca Juga: 5 Letusan Gunung dengan Jumlah Korban Terbanyak di Indonesia
Setelah sempat agak mereda, pada pertengahan Desember pada tahun 2018 itu aktivitas gunung itu kembali meningkat. ***