Karena kesakralan airnya ini juga, ada beberapa pamali atau larangan bagi pendaki yang transit di danau Ranu Kumbolo. Diantaranya pendaki tidak diperbolehkan mandi, mencuci, apalagi buang air kecil atau besar.
Jangan coba-coba berenang juga, karena selain suhunya sangat ekstrim mencapai minus empat derajat celcius, dan kedalaman airnya 28 meter. Terlepas dari kebenaran mitos air suci nan sakral di danau Ranu Kumbolo ini, demi keselamatannya pendaki memang harus mematuhi larangan tersebut.
Baca Juga: Primbon Jawa, Aura Pendongkrak Derasnya Aliran Rejeki Senin Legi
Tujuh Mata Air Suci; Ranu Kumbolo merupakan satu diantara tempat tijih mata air suci yang terdapat di tujuh gunung sakral di Pulau Jawa, setiap hari raya Hindu Budha pemangku agama mengambil air tersebut teruntuk ritual reliqius.
Menurut keyakinan mereka, setiap mata air yang berada pada ketinggian 2400 meter diatas permukaan laut ini, termasuk di danau Ranu Kumbolo merupakan air suci tempat mandi para dewa.
Ikan Mas Penjaga Ranu Kumbolo; Danau Ranu Kumbolo dilimpahi ikan mas. Namun, ada larangan bagi setiap pendaki tidak diperbolehkan memancing atau menangkap ikan air tawar tersebut. Warga setempat meyakini, ikan mas tersebut jelmaan dewi yang ditugaskan menjaga kelestarian Ranu Kumbolo.
Baca Juga: Primbon Jawa, Aura Pendongkrak Derasnya Aliran Rejeki Senin Legi
Dewi Cantik Berkebaya Kuning; Selain berwujud ikan mas, penunggu Ranu Kumbolo juga digambarkan dengan penampakan sosok wanita cantik. Menurut cerita yang beredar, wanita tadi kerap muncul berkebaya kuning. Sebelum muncul, asap akan mengepul di permukaan Ranu Kumbolo.
Prasasti Ranu Kumbolo; terdapat prasasti batu bertuliskan ‘Ling deva pu Kameswara tirthayatra’, diyakini sebagai saksi bisu perjalananan spritual Kameswara, seorang rohaniawan mencapai surga para dewa.
Sebagaimana ditafsirkan dari aksara jawa yang tertulis pada batu prasasti, perjalanan Kameswara bertujuan semedi mendekatkan diri pada Sang Hyang Pencipta.