Nyepi 2022, Umat Hindu Diajak Lakukan Pengendalian Diri dengan Catur Brata

- 2 Maret 2022, 21:32 WIB
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944, umat Hindu diajak untuk melakukan pengendalian diri dengan empat cara, yakni: amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan yang dikenal dengan catur brata. (Foto: Dok. Istimewa/Jaka)
Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944, umat Hindu diajak untuk melakukan pengendalian diri dengan empat cara, yakni: amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan yang dikenal dengan catur brata. (Foto: Dok. Istimewa/Jaka) /

KARANGANYARNEWS - Nyepi, Umat Hindu Diajak Lakukan Pengendalian Diri dengan Catur Brata. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi hari ini menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga yang menjadi rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi 2022, Tahun Baru Caka 1944. Tawur Agung Kesanga dipusatkan di pelataran Candi Prambanan.

Kepada umat Hindu, Wamenag berpesan tentang pentingnya menjadikan agama sebagai sumber inspirasi.

Peringatan Hari Suci Nyepi 2022 mengusung tema “Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh”.

Baca Juga: Berlaku Mulai Besok, Penumpang Wajib Isi e-HAC Sebelum Keberangkatan

Menurut Zainut Tauhid Sa’adi, perayaan Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1944 ini tepat untuk menjadi momentum mengimplementasikan ajaran tat twam asi yang bermakna "aku adalah engkau”.

“Ajaran ini harus menginspirasi untuk saling menghormati, saling rukun, dan bertoleransi," tegas Wamenag, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id, Rabu, 2 Maret 2022.

“Dengan inspirasi ajaran tat twam asi tersebut, sudah sepatutnya umat Hindu memperlakukan orang lain apa pun agama, suku, dan kelas sosialnya secara adil tanpa ada diskriminasi,” sambungnya.

Zainut Tauhid Sa’adi menilai ajaran tat twam asi menjadi salah satu inti moderasi beragama yang roadmap-nya telah selesai disusun Kementerian Agama dan akan menjadi acuan kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Baca Juga: Fix! Menaker Batal Atur JHT hanya Boleh Cair Usia 56 Tahun

Berkenaan dengan Nyepi, Wamenag mengatakan inti dari perayaan itu adalah menyepikan diri.

Umat Hindu diajak untuk melakukan pengendalian diri dengan empat cara, yakni: amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan yang dikenal dengan catur brata.

Pelaksanaan catur brata penyepian, kata Zainut Tauhid Sa’adi, merupakan kesempatan bagi umat Hindu untuk melakukan renungan suci.

Selain itu juga introspeksi mendalam sebagai upaya meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi lebih baik dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

Dengan begitu, umat Hindu bisa menemukan cahaya teduh diri dan menjadi lentera dalam menatap masa depan bangsa dan negara.

Baca Juga: Terkuak, Ada Video Pengakuan Penyiksaan di Kerangkeng Manusia Milik Mantan Bupati Langkat Nonaktif

“Dengan memaknai Hari Raya Nyepi, saya percaya umat Hindu akan dapat lebih berkontribusi dan berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan, memelihara kerukunan, dan membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang cinta damai,” tuturnya.

“Seluruh umat Hindu dapat menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai perekat persatuan dan persaudaraan antarsesama anak bangsa,” sambungnya. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah