Didirikan Gajah Mada di Lereng Gunung Wilis, Masjid Ki Ageng Ngaliman jadi Saksi Bisu 'Gagalnya' Sumpah Palapa

- 15 April 2022, 15:25 WIB
Masjid Ki Ageng Ngaliman di lereng Gunung Wilis Kabupaten Nganjuk
Masjid Ki Ageng Ngaliman di lereng Gunung Wilis Kabupaten Nganjuk /Istimewa/

Baca Juga: Wujudkan Kesetiakawanan di Bulan Ramadan dengan Berbagi Bubur 5 Rasa

Hal lain yang juga terungkap adalah wujud fisik dari Gajah Mada jauh dengan wujud yang selama ini digambarkan.

Sebab sosok Gajah Mada yang ditemuinya justru memiliki wajah tampan dengan tubuh tinggi kekar dan rambut panjang.

Bukan gendut seperti gambaran yang dibuat oleh Muhammad Yamin, sebagai orang pertama yang menulis sejarah Gajah Mada.

"Dari petunjuk yang saya dapatkan, wujud Gajah Mada yang sebenarnya tidak seperti yang digambarkan selama ini. Patung itu hanyalah bagian dari imajinasi Muhammad Yamin sebagai orang yang pertama kali menulis buku tentang sejarah Gajah Mada. Nama Gajah sendiri sebenarnya lebih merujuk pada kekuatan fisik dari seseorang. Yang bisa jadi berasal dari kemampuan olah kanuragan yang dikuasainya. Jadi bukan berarti digambarkan dalam wujud gemuk seperti yang berkembang selama ini,” sambung SW.

Pandangan SW semakin mantap setelah dia menghubungkan pantangan di makam tersebut yang terlarang bagi perempuan, dengan Sumpah Palapa Gajah Mada.

Baca Juga: Mirip GeNose, Amerika Serikat Izinkan Tes Covid-19 Darurat Lewat Sampel Napas

Dalam sumpahnya bisa ditarik pengertian bahwa Gajah Mada tidak akan mau menikmati kenikmatan dunia termasuk berhubungan dengan perempuan, sebelum dirinya berhasil mempersatukan nusantara.

Karena itulah dirinya tidak mau didatangi wanita termasuk saat dirinya telah mati, gara-gara merasa gagal dalam mewujudkan sumpahnya.

Di depan pintu masuk cungkup memang dengan jelas dituliskan bahwa wanita dilarang masuk.

Dan sampai saat ini memang tidak ada seorang wanitapun yang berani melanggarnya.

Kalaupun ada peziarah wanita, paling-paling dia hanya berdoa di luar pintu tersebut.

Baca Juga: Mahasiswa Unmuh Sumbar Temukan 43 Jenis Bunga Rhizanthes Lowii di Cagar Alam Batang Palupuh

"Sampai ajal menjemput, Gajah Mada tetap beragama Budha. Hanya saja saat itu dirinya menyamar sebagai seorang Islam. Hal ini agar tidak sampai menimbulkan kecurigaan di kalangan penduduk yang berada di sekitar tempat itu. Dia juga membangun masjid karena banyak penduduk yang telah memeluk Islam, termasuk beberapa anak buahnya," ujar SW.

Dan dugaan bahwa Ki Ageng Aliman adalah sosok Gajah Mada juga diperkuat dengan wasiat Raja Hayam Wuruk yang menginginkan abu jenasahnya disimpan di Candi Ngetos, di lereng Gunung Wilis. Yang kebetulan letaknya tidak jauh dari tempat Ki Ageng Aliman.

Dalam pesannya sebelum meninggal, Hayam Wuruk konon berpesan agar dia bisa dekat dengan Gajah Mada, sosok yang telah membesarkan namanya dan kerajaan Majapahit. Karenanya dia meminta diabukan di lereng Gunung Wilis.***

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x