Baca Juga: Duh, Indonesia Tak Bisa Kibarkan Bendera Merah Putih di Kompetisi Internasional?
Itu adalah penghormatan yang mengharukan sehingga dia dan orang-orang yang dicintainya memutuskan untuk mempertahankan tradisi itu setiap Mei.
Mereka pun memperluas perayaan itu dengan melibatkan ibu-ibu pada umumnya.
Melihat antusias masyarakat atas acara Hari Ibu yang pertama ini, Anna bersumpah akan menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Dia tanpa lelah menulis kepada politisi dan surat kabar dari seluruh negeri, meminta mereka untuk mengadopsi hari itu dan merayakan keibuan.
Tak lama kemudian, ide itu menyebar ke 45 negara bagian lainnya, bahkan beberapa di antaranya menyatakan sebagai hari libur resmi pada 1912 dan sesudahnya.
Baca Juga: Happy Ending, Drama Baliho Raksasa Ajakan Nikah Hebohkan Klaten
Akhirnya, pada 1914, mantan Presiden Woodrow Wilson mengumumkan perayaan nasional pertama Hari Ibu.
Sayangnya, Anna mencoba menghentikan Hari Ibu hanya lima tahun setelah diakui secara resmi.
Dia mengatakan itu telah menjadi terlalu dikomersialkan dan membencinya.