Mentan juga meminta agar dilakukan validasi dan faktualisasi data. Perlu dipastikan apakah ternak yang mati dikarenakan PMK.
Dicontohkan, data ternak terpapar di Jawa Timur mencapai 2 ribuan sapi dan 33 ekor sapi mati.
Baca Juga: Resep Kupat Jembut; Citarasanya, Tercepat Mengusir Gabut
“Ternyata setelah diverifikasi tidak semua sapi yang mati karena PMK,” jelasnya. Terkait hal itu, Kementan juga telah membentuk gugus tugas dalam penanganan PMK. Ditingkat daerah, pemda bisa menggandeng polres dan kodim dalam pendampingan tracing.
Gugus tugas ini bertugas menyusun dan mengendalikan informasi. Sehingga tak ada informasi bias yang memicu kepanikan.
Mentan juga menjamin, wabah PMK tidak akan berpengaruh pada Idhul Adha. Karena menurutnya, produktivitas ternak bebas PMK masih sangat besar. Daging ternak yang terpapar PMK juga masih bisa dikonsumsi manusia.
Baca Juga: Lakukan Pendakian Tanpa Izin, 13 Wisatawan Dilaporkan Hilang di Gunung Changshan
“Kami jamin Idul Adha tidak ada pengaruhnya. Karena produktivitas ada, ternak sapi juga cukup yang dipotong paling 6-10 persen. Paling hanya 1,7 juta ekor untuk Idhul Adha. Diambil saja yang baik-baik. Jadi PMK tidak boleh mengusik Idul Adha atau Idhul Korban,” tandasnya. ***