Pionir Media Kolaboratif
Ia menjelaskan, tantangan utama PRMN saat ini dalam menjalankan bisnis di industri media.
“PRMN sebagai perintis model bisnis ekonomi kolaboratif. Saat ini (model bisnis itu) banyak ditiru media-media lain. Pastilah dengan banyak yang meniru model bisnis kami, otomatis mereka akan lebih menyempurnakan apa yang telah kami rintis,” tuturnya.
Baca Juga: Dinaungi Khodam Penarik Rejeki, 8 Weton Ini Mulai Desember 2022 Dikaruniai Melimpah Ruah Rejeki
Sebagai pelopor, kata dia PRMN terus melakukan trial and error sedangkan peniru bisa menjiplak dan menyempurnakan. Hal itu jadi tantangan besar, agar PRMN selalu lebih baik dari pengekornya.
Oleh karena itu, dia jelaskan PRMN terus berinovasi menghadapi berbagai tantangan yang berdatangan. Ditambah lagi, PRMN dihadapkan pada ekosistem media digital yang sangat mudah berubah.
Ia juga membahas potensi pendapatan media massa melalui direct selling, sangat menantang karena sampai saat ini keberlangsungan media digital masih banyak bergantung pada programatic ads.
Baca Juga: Viral Guru Lempar Kue Ulang Tahun Pemberian Siswa Sekelas, Kenapa Nih?
“Dari sisi jurnalisme, kita lihat dari awal sistem recruiting yang sangat beragam menjadi tantangan berat. Misalnya dari tingkat pendidikan yang sangat beragam,” kata dia.
Menurut Kartono, hal itu cukup kontras dengan sistem rekrutmen yang sangat ketat di media cetak, yang menjadi latar belakang ia sebelumnya.