Baca Juga: Lawang Sewu, Wisata Sejarah Semarang yang Kaya Cerita nan Instagramable
Penggunaan EV secara langsung memberikan penghematan signifikan dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Jika ditinjau dari pagu fasilitas SBM APBN untuk kendaraan listrik, terdapat penghematan sekitar 60 persen.
Kampanye penggunaan EV sebagai kendaraan operasional, menurut Erick Thohir tidak terlepas dari kebijakan besar Indonesia untuk memimpin di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di mana Indonesia saat ini sedang memacu transisi energi konvensional ke EBT.
Salah satu program akselerasi EBT adalah diwujudkan lewat sistem kelistrikan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Di IKN, pemerintah membangun solar panel berkapasitas 50 MW dan akan dikembangkan menjadi 80 MW. Artinya, IKN akan jadi kota pertama di Indonesia sepenuhnya menggunakan listrik hijau.
Baca Juga: PDIP Solo Sayangkan Spesimen Surat Suara cuma 2 Kolom Capres-Cawapres
Pemerintah beberapa waktu lalu juga telah meresmikan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp. Proyek dikerjasamakan dengan Masdar itu menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.
"Sebenarnya 145 MW, namun ada hitungannya itu 192 MW peak (MWp). Dengan kelebaran 20 persen, itu bisa menuju 800 MW. Itu lumayan, belum lagi hidronya," kata Erick Thohir, dilansir dari laman Kabar BUMN.
Secara garis besar, ia menegaskan proyek energi baru dan terbarukan harus punya manfaat besar bagi negara, utamanya menjaga agar tarif listrik tidak memberatkan masyarakat.