Mengapa Perlu Sidang Isbat Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah? Ini Penjelasannya

- 8 Maret 2024, 13:53 WIB
Mengapa perlu sidang isbat awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, ini penjelasannya. Sidang isbat sudah berlangsung sejak dekade 1950-an. (Ilustrasi: Pixabay/Briam-Cute)
Mengapa perlu sidang isbat awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, ini penjelasannya. Sidang isbat sudah berlangsung sejak dekade 1950-an. (Ilustrasi: Pixabay/Briam-Cute) /Pixabay/ Briam-Cute/

Tak jarang pandangan satu dengan lainnya berbeda, seiring adanya perbedaan mazhab serta metode digunakan.

Sidang isbat menjadi forum, wadah, sekaligus mekanisme pengambilan keputusan.

“Sidang isbat dibutuhkan sebagai forum bersama mengambil keputusan. Ini diperlukan sebagai bentuk kehadiran negara dalam memberikan acuan bagi umat Islam untuk mengawali puasa Ramadan dan berlebaran," jelas Adib di Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

Dalam prosesnya, sidang isbat menjadi forum musyawarah para ulama, pakar astronomi, ahli ilmu falak dari berbagai ormas Islam, termasuk instansi terkait dalam menentukan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Baca Juga: Daftar 28 Nama Disebut bakal Ramaikan Bursa Wali Kota di Pilkada Solo 2024

Sidang ini dihadiri juga duta besar negara sahabat, ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan Mahkamah Agung, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sidang isbat dihadiri pula perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perwakilan Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB).

Bukan itu saja, sidang isbat juga menyertakan perwakilan Planetarium Jakarta, pakar falak dari ormas-ormas Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, dan pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam dan pondok pesantren.

Baca Juga: Pengusaha Rudy Indijarto Disebut bakal Ramaikan Pilkada Solo 2024

“Hasil musyawarah dalam sidang isbat ditetapkan oleh menteri agama agar mendapatkan kekuatan hukum. Jadi bukan pemerintah yang menentukan jatuhnya awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Pemerintah hanya menetapkan hasil musyawarah para pihak yang terlibat dalam sidang isbat,” sebut Adib.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x