KARANGANYARNEWS - Berikut ini klarifikasi kronologi dan penjelasan lengkap terkait kerusuhan di Malang yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Salah satu poin yang ditegaskan Mahmud adalah bahwa tragedi kerusuhan di Malang, tepatnya di Stadion Kanjuruhan, bukan bentrok antara suporter Persebaya dan Arema FC.
Pasalnya, dalam pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya tersebut, suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton secara langsung di stadion.
Baca Juga: Update Jumlah Korban Meninggal Insiden Suporter Arema di Kanjuruhan, Capai 130 Orang
"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antara suporter Persebaya dengan Arema. Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," kata Mahfud ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Minggu.
Penyebab korban berjatuhan
Menurut dia, para korban itu umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.
"Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antarsuporter," kata Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan, aparat kepolisian sebelum pertandingan dilaksanakan sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misalnya, pertandingan agar dilaksanakan sore, jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni 38.000 orang.