Network
Memutuskan untuk maju dalam Pilkada Bandung Barat melalui partai lain, menandai langkah politiknya yang berani dan tidak terikat pada satu partai saja.
Sebelum memegang jabatan sebagai kepala daerah, Aa Umbara Sutisna telah memiliki riwayat jabatan yang cukup mengesankan.
Pria kelahiran Bandung pada 7 Februari 1963 pernah bertugas sebagai anggota DPRD Kabupaten Bandung dan bahkan menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat selama dua periode.
Pengalaman politiknya tidak hanya terbatas pada dunia legislatif, namun juga sebagai dewan pembina/penasehat di beberapa organisasi masyarakat di Kabupaten Bandung Barat.
Tak hanya berpengalaman dalam dunia politik, Aa Umbara Sutisna juga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup solid.
Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Lembang, serta melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI) pada 2013, menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam meningkatkan kualitas diri.
Namun, perjalanan politik Aa Umbara Sutisna tidak selalu bersinar. Nama Aa Umbara kembali menjadi sorotan publik saat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2018 terkait dugaan suap kepada Bupati Bandung Barat nonaktif Abubakar.
Bahkan pada November 2020, Aa Umbara dikabarkan kembali diperiksa oleh penyidik KPK, menambah kompleksitas dari perjalanan politiknya.
Dengan perjalanan politik yang membingungkan, dari penghargaan hingga dugaan suap, Aa Umbara Sutisna telah menorehkan jejaknya dalam dunia politik. Bagaimana nasib politiknya ke depan? Hanya waktu yang akan menjawabnya.***
