KARANGANYARNEWS - Heboh Tudingan Ijazah Palsu Gibran, Cawapres Pendamping Prabowo Tunjukkan Bukti Ini. Calon wakil presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka membuktikan tudingan kepemilikan ijazah palsu dialamatkan kepadanya tak benar.
Di kompleks Balai Kota Solo, pendamping Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menunjukkan dua dokumen kepada para pewarta, Senin, 20 November 2023.
“Biar cepet selesai, ijazahnya ini. Kalau palsu kan pasti dipermasalahkan dari awal," kata Gibran Rakabuming sembari menunjukkan ijazah miliknya.
Dokumen pertama, ijazah resmi dari University of Bradford, Inggris. Ijazah ini menyatakan Gibran Rakabuming berhasil lulus dari University of Bradford, Singapura.
Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal Tembus Babak 16 Besar, Bima Sakti: Tak Boleh Putus Asa
Sementara dokumen kedua berupa surat keputusan hasil penyetaraan pendidikan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Surat itu ditetapkan dan ditandatangani pada 8 Agustus 2019.
Dalam surat itu tertera Gibran Rakabuming Raka telah lulus dari studinya setara S-1 Marketing pada 13 November 2010 dari University of Bradford, Singapura.
Sebelumnya, ramai di media sosial soal tudingan studi Gibran Rakabuming.
Akun X @DokterTifa sempat mencolek akun X milik Gibran Rakabuming pada Minggu, 19 November 2023.
Baca Juga: Es Gempol Pleret, Jajanan Legendaris Tradisional Solo yang Ngangeni
Ia menuding wali kota Solo itu tak pernah menempuh pendidikan S-1 di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia.
Tifa menyebut Gibran Rakabuming hanya menjalani kursus untuk persiapan masuk ke UTS.
Ia juga mempertanyakan di negara mana sebenarnya putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menempuh pendidikan tinggi.
Menanggapi itu, Gibran Rakabuming menganggap hal ini hanyalah situasi biasa.
"Biasa, makanya tak bawakan ijazahnya. Saya anggap (tudingan ini) lucu-lucuan aja," ucap dia.
Baca Juga: Gibran Bocorkan Strategi Khusus Gaet Calon Pemilih, Apa Saja Itu?
Sang wali kota juga menyebut dirinya dan sejumlah relawan sempat menerima teror secara pribadi sejak beberapa waktu lalu. Kendati demikian, ia tak mempersoalkannya.
"Tekanan dalam bentuk apa. Relawan saya juga diintimidasi. Biasa aja. Minggu lalu saya pasang CCTV di rumah semua ketua relawan. Sudah nggak usah diceritain, kita diam-diam saja," beber Gibran Rakabuming.
“Kalau dari kami santai-santai saja. Kalau ada hal-hal yang tidak wajar silakan dilaporkan saja," tukasnya. ***