Gunung Merapi Hari Ini Luncurkan Awan Panas, Tamansari dan Musuk Diguyur Hujan Abu

- 8 Februari 2023, 18:13 WIB
Gunung Merapi hari ini meluncurkan awan panas sejauh 1500 meter menuju arah Barat Daya, Rabu pagi sekira pukul 07.10 WIB. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan abu di Kecamatan Tamansari dan Musuk Boyolali. (Foto: Dok. Istimewa/jaka)
Gunung Merapi hari ini meluncurkan awan panas sejauh 1500 meter menuju arah Barat Daya, Rabu pagi sekira pukul 07.10 WIB. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan abu di Kecamatan Tamansari dan Musuk Boyolali. (Foto: Dok. Istimewa/jaka) /

KARANGANYARNEWS - Gunung Merapi Hari Ini Luncurkan Awan Panas, Tamansari dan Musuk Diguyur Hujan Abu. Gunung Merapi berbatasan dengan wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas sejauh 1500 meter menuju arah Barat Daya, Rabu pagi, 8 Februari 2023 sekira pukul 07.10 WIB. Hal ini mengakibatkan terjadinya hujan abu di wilayah Kabupaten Boyolali, tepatnya di Kecamatan Tamansari dan Musuk. 

Guguran awan panas pada seismogram tercatat dengan amplitudo 52 milimeter dengan durasi 130 detik.

Pantauan solotrust. com di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Boyolali hujan abu terlihat mengguyur tanaman milik para petani, ruas jalan serta genting rumah warga. 

Menurut warga setempat, Pandum, hujan abu tidak hanya terjadi di Desa Sangup, namun juga desa lainnya seperti Mriyan. 

Baca Juga: Biadab! Prarekonstruksi Siswi SMP di Sukoharjo Dihabisi Manusia Silver, Ditusuk Berkali-kali

"Tahu-tahu hujan abu saja. Jam tujuh pagi sudah mulai ada abu di daun-daun dan di jalan-jalan," katanya.

Kendati diguyur hujan abu, warga di lereng gunung Merapi masih tetap dapat beraktivitas seperti biasa.

Hanya, tanaman untuk ternak sapi harus dibersihkan terlebih dahulu lantaran terkena debu awan panas.

"Para petani di sini masih tetap mencari rumput di ladang karena kalau tidak diberi rumput nanti hewannya pada lapar. Semuanya memang kena debu sehingga harus dibersihkan dulu. Kalau tidak dibersihkan nanti hewannya nggak mau makan," ungkap Pandum.

Baca Juga: Tragis! Bullying Siswi di Karanganyar, Korban Depresi hingga Sakiti Diri Sendiri

Warga lainnya, Triyono mengatakan sebelum terjadi hujan abu, cuaca terlihat gelap, mendung dan berkabut. Saking gelapnya, Gunung Merapi tidak terlihat.

"Saya hanya dengar suara gemuruh dari atas sana (Merapi). Tidak lama kemudian terjadi hujan abu," kata dia.

Menurut Triyono, peristiwa luncuran awan panas sudah sering terjadi, namun tidak besar. Ia berharap tidak terjadi erupsi.

"Semoga saja tidak terjadi hujan abu dan letusan gunung yang besar. Kalau letupan kecil memang sudah sering terjadi,  tapi warga di sini sudah terbiasa," bebernya.

Adapun sejak 5 November 2020 hingga kini status Gunung Merapi masih dalam status siaga. (jaka) ***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x