Network
Sebagian akun sempat diambil alih penyusup, meski akhirnya berhasil dikuasai kembali.
Setelah ditelusuri, menurut Najwa Shihab, aksi peretasan dan pengambilalihan akun media sosial dan pesan singkat ini, sudah terjadi sejak Jumat, 23 September 2022 lalu.
Awalnya, upaya peretasan menyasar sebelas awak redaksi, mulai dari pemimpin redaksi hingga reporter.
Sementara dari tindakan mitigasi internal yang masih terus berjalan, tercatat hingga Senin, 26 September 2022 total ada 24 kasus upaya peretasan.
Baca Juga: 10 Lagu TikTok Viral dan Hits, dari Galau sampai Jedag Jedug
Telegram dan Facebook menjadi dua platform paling banyak mengalami upaya peretasan.
Sejauh ini masih belum diketahui motif pelaku melakukan peretasan, apakah terkait pekerjaan jurnalistik yang dilakukan tim Narasi atau bukan.
Diduga, aksi ini adalah upaya berpola dan berasal dari pelaku yang sama, mengingat dilakukan secara serentak.
“Mayoritas usaha peretasan berasal dari IP address dan perangkat yang identik. Hasil pemeriksaan internal yang kami lakukan menemukan IP address tersebut menggunakan salah satu ISP lokal,” jelas Zen RS. ***
