Di Indonesia, rata-rata satu rangkaian kereta penumpang terdiri atas delapan hingga 12 kereta (gerbong) dengan bobot mencapai 600 ton, belum termasuk penumpang dan barang bawaannya.
Dengan kondisi ini dibutuhkan energi besar untuk membuat rangkaian kereta api berhenti.
Baca Juga: Apa Itu El Nino? Fenomena Cuaca Ekstrem yang Bikin Cemas Masyarakat Indonesia
- Sistem Pengereman
Pengereman pada kereta api di Indonesia umumnya menggunakan sistem jenis rem udara.
Cara kerjanya adalah dengan mengompresi udara dan disimpan hingga proses pengereman terjadi.
Saat masinis mengaktifkan sistem pengereman, udara tadi akan didistribusikan melalui pipa kecil di sepanjang roda dan membuat friksi pada roda. Friksi ini yang akan membuat kereta berhenti.
Kendati kereta api telah dilengkapi rem darurat, rem ini tetap tidak bisa berhenti mendadak.
Baca Juga: Cara Membuat Postingan Carousel Pakai Aplikasi Android, Gratis dan Mudah, Dijamin Nggak Ribet
Rem ini hanya menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara lebih besar untuk menghentikan kereta lebih cepat.
Jadi, meskipun masinis telah melihat ada yang menerobos palang kereta, selanjutnya melakukan proses pengereman, tetap akan membutuhkan suatu jarak pengereman agar benar-benar berhenti.