Mengapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak? Begini Penjelasannya

- 22 Juli 2023, 14:09 WIB
Mengapa kereta api tidak bisa berhenti mendadak, begini penjelasannya. Kereta api membutuhkan jarak pengereman agar benar-benar berhenti. (Foto: Dok. Istimewa/kai.id)
Mengapa kereta api tidak bisa berhenti mendadak, begini penjelasannya. Kereta api membutuhkan jarak pengereman agar benar-benar berhenti. (Foto: Dok. Istimewa/kai.id) /

Hal inilah yang nantinya menyebabkan kejadian tabrakan, apabila jarak pengereman tidak terpenuhi.

Baca Juga: Petualangan Sherina 2 Rilis Trailer, Ini Daftar Pemain dan Tanggal Tayangnya di Bioskop

Adapun faktor berpengaruh pada jarak pengereman, yakni:

  1. Kecepatan kereta api. Semakin tinggi kecepatan kereta api, semakin panjang jarak pengereman.
  2. Kemiringan/lereng (gradient) jalan rel (datar, menurun, atau tanjakan).
  3. Persentase pengereman yang diindikasikan dengan besarnya gaya rem.
  4. Jenis kereta api (kereta penumpang/barang).
  5. Jenis rem (blok komposit/blok besi cor).
  6. Kondisi cuaca.
  7. Berbagai faktor teknis lainnya.

Baca Juga: Polisi Bongkar Sindikat Jual Beli Ginjal ke Kamboja, Korban Tembus Ratusan Orang

Joni Martinus mengatakan, rem pada rangkaian kereta api bekerja dengan tekanan udara. Sistem kinerja rem pada roda dihubungkan ke piston dan susunan silinder.

Mekanisme yang mengurangi tekanan udara di kereta api akan memaksa rem mengunci dengan roda.

Jika tekanan dilepaskan secara tiba-tiba akan menyebabkan pengereman tidak seragam, sehingga rem bekerja lebih dulu dari titik keluarnya udara.

Pengereman tidak seragam dapat menyebabkan kereta atau gerbong tergelincir, terseret, bahkan terguling.

Baca Juga: Kampung Batik Kauman, Spot Wisata Solo yang Eksotik dan Instagramable

“Kami terus mengingatkan kembali, bahwa tata cara melintas di perlintasan sebidang adalah berhenti di rambu tanda "STOP", tengok kiri-kanan, apabila telah yakin aman, baru bisa melintas. Palang pintu, sirine, dan penjaga perlintasan adalah alat bantu keamanan semata," kata Joni Martinus.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x