Inspiratif, Pruduk Kain Perca Lyna Windiarti Laris Manis di Negeri Kincir Angin

15 Oktober 2022, 10:05 WIB
Lyna Windiarti, owner Double Eight Craft menunjukkan produk kain perca yang menembus pangsa pasar negeri kincir angin Belanda /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Sangat menginspiratif, kain perca sisa tukang jahit ‘disulap’ Lindi Windiarti jadi Lyna Windiarti yang laris manis di negeri kincir  angin.

Inilah kisah sukses owner Double Eight Craft, Lyna Windiarti mulai merintis usahanya dari nol kecil hingga berhasil menembus pangsa pasar  ke Belanda atau sering disebut negeri Kincir angin.

Lyna Windiarti, memiliki kisah menarik sekaligus sangat menginspirasi terkait kesuksesan usaha kerajinannya berbahan kain perca. Usaha yang dirintis sejak 2019 ini, sekarang pangsa pasarnya laris manis di negara Belanda.

Baca Juga: 150 Pelaku UMKM Ikuti Gerakan Ajar Digital, Ini Sederet Masalah yang Dihadapi

Ditemui awak media di kediamannya yang juga sebagai tempat berwirausaha di Plamongan Indah Jl. Sonokeling II D59, Kota Semarang, dia mengaku awalnya Lyna Windiarti menekuni profesi sebagai penjahit pakaian wanita.

“Waktu itu kain percanya nggak dibuang tapi saya kumpulkan dan disimpan, hingga muncul ide dijadikan produk homedekor atau home tekstil. Seperti sarung bantal, taplak meja, bad cover, sama cover sofa,” kata dia, Kamis 13 Oktober 2022.

Awal usahanya kerajinan kain perca di tahun 2019, perempuang yang disapa Lyna ini hanya menjual melalui jaringan pertemanan. Sampai dirinya mendapat pembinaan dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, usahanya kian berkembang dan maju. 

Baca Juga: Kementerian Kominfo Gandeng Ratusan UMKM di Karanganyar, Manfaatkan Digitalisasi

“Kontribusinya (Pemprov) sangat bagus, pertama saya dikasih pelatihan-pelatihan yang awal-awal itu saya ikut pelatihan HAKI untuk mematenkan mereknya, supaya tidak dipakai orang.” terangnya.

Tahap berikutnya dia mengaku mengikuti pelatihan manajemen dan pelatihan digital marketing, dilanjut lagi pelatihan public speaking. Selain itu juga mendapat dana hibah untuk mengelola instagram dan medsosnya.

Dari sanalah, usaha Double Eight Craft miliknya mulai merambah pangsa pasar nasional, bahkan mancanegara. Seperti produk sarung bantal, taplak meja, dan cover sofa.

Baca Juga: Tingkatkan Pendapatan Asli Desa, Pemdes Kiringan Kembangkan UMKM melalui Foodcourt

“Tentu, tambah bagus dan tambah dikenal. Tadinya mulai instagramnya mungkin kurang bagus kurang rapi, setelah pengelolaan medsosnya rapi, banyak followersnya juga makin banyak yang order,” kata dia menambahkan.

Selebihnya juga ada fasilitas seperti pameran gitu, biasa kalau sudah pameran itu banyak yang tahu, banyak masuk orderan juga. Penjualannya sekarang sudah sampai ke nasional ke pulau Sumatera sama pulau Kalimantan. Yang terakhir, ada juga order yang dibawa ke Belanda.

Selain itu, pelatihan yang diberikan menjadikan Lyna berkemampuan public speaking yang bagus. "Sangat bermanfaat karena sering ikut kurasi. Dan saat kurasi harus presentasi jadi sangat bermanfaat waktu saya ikut public speaking kemarin," lanjutnya.

Baca Juga: Karnaval Tujuh Belasan di Karanganyar, Jalan Kaki hingga Bagikan Produk UMKM, Inilah 15 Keseruannya

Baginya, kemajuan UMKM di Jawa Tengah tidak lepas dari sosok Ganjar Pranowo. Selama ini, Gubernur Jawa Tengah dua periode itu sangat memperhatikan UMKM.

"Sangat support istilahnya ada lapak ganjar juga yang membantu para UMKM. kemudian kalau pameran-pameran itu beliau selalu datang gitu. istilahnya support pada kami, itu luar biasa," lanjutnya. 

Ke depan, ia berharap usahanya bisa menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dia berharap, semoga bisa menjadi lapangan pekerjaan. Untuk harga produknya, disebutkan mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 3,5 juta.

Baca Juga: Ramaikan HUT RI dan Hari Lahir, Sukoharjo Gelar Pameran Hybrid, Gandeng Ratusan UMKM

Dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, diperoleh data saat ini ada sekitar 3528 UMKM binaan. Pembinaan dilakukan, salah satunya dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Mulai dari peningkatan kualitas produk, packaging, marketing, dan manajemen.

Dalam kesempatan lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen menggenjot pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor UMKM. Menggandeng Bank Jateng, Ganjar Pranowo memberikan bantuan pada 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah untuk pengembangan UMKM, masing-masing Rp 1 miliar. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler