Ngeri, Diterjang Badai, Nelayan Ini Terjebak di Alam Gaib Perairan Pulau Ilik Sumatera Utara

16 Maret 2022, 09:22 WIB
Ilustrasi badai /

KARANGANYARNEWS - Cerita tentang sosok penguasa alam gaib di tengah samudera memang bukan hal yang baru.

Sebab kepercayaan adanya kekuatan yang menguasai wilayah perairan sudah hidup dan berkembang di masyarakat sejak lama.

Dan salah satunya terkait mitos sosok Ratu Kidul, yang menguasai perairan Samudera Hindia di selatan Indonesia.

Sementara untuk wilayah perairan Sumatera ada sosok yang hampir sama dengan Ratu Kidul yang diyakini hidup dan berkuasa di sepanjang perairan selat Malaka dan sekitarnya, yaitu Putri Hijau.

Baca Juga: Sewa Tenda di Camping Ground Mandalika dekat Pantai, Ini Tarif dan Fasilitasnya

Sosok gaib ini digambarkan memiliki kecantikan luar biasa dan dikabarkan menjadi penguasa gaib bersama saudaranya yang berwujud seekor naga di sekitar perairan Pulau Berhala.

Namun demikian, luas wilayah kekuasaannya disebut-sebut mencapai seluruh perairan Sumatera.

Di Sumatera legenda sosok Putri Hijau memang sangat kental dipercaya, terutama di kalangan para nelayan.

Karena itulah mereka umumnya tidak akan berani berbuat yang tidak baik di tengah laut, untuk menghindari amarah dari Putri Hijau.

Baca Juga: Primbon Rabu Legi; Mengauk Misteri Karisma Cinta Dibalik Karakter Diammu

Dan sebagaimana kisah-kisah di seputar keberadaan penguasa gaib samudera, sosok Putri Hijau juga kerap dikaitkan dnegan berbagai kejadian gaib yang dialami oleh para pelaut.

Salah satunya yang dialami seorang nelayan bernama Kudri dan kawan-kawannya pada sekitar tahun 2016 di perairan Pulau Ilik, Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Saat itu Kudri dan ketiga rekannya Hamdani, Iwan dan Kisman tiba-tiba diterjang badai. Padahal kondisi cuaca sedang cerah.

Hal ini membuat kapal kecil yang mereka tumpangi tidak mampu meneruskan perjalanan. Karena itulah, jangkar pun ditambatkan agar kapal tidak sampai terbawa arus.

"Saat itu sebenarnya cuacanya cerah. Angin juga tidak terlalu kencang. Tapi tiba-tiba saja langit langsung gelap dan badai datang," kenang Kudri.

Dan kuatnya terjangan badai yeng terjadi saat itu, membuat kapal yang ditumpangi Kudri dan ketiga rekannya terbalik.

Empat nelayan asal Kabupaten Sibolga inipun akhirnya jatuh ke dalam air, dan terombang-ambing di tengah samudera.

Berbagai upayapun dilakukan, termasuk mengenakan pelampung, agar bisa tetap bertahan hidup, sembari menunggu pertolongan.

Namun apa yang diharapkan tidak juga kunjung datang. Hingga sehari kemudian terlihatlah sebuah kapal nelayan yang tengah menebar jaring di laut.

Baca Juga: Siap-siap Ya, Nama 10 Affiliator Investasi Ilegal Sudah di Tangan Polisi

Dengan tenaga yang masih tersisa, ketiga rekan Kudri segera bergegas berenang mendekati kapal itu. Pemilik kapalpun segera menolongnya.

Anehnya saat ketiga teman Kudri itu berhasil ditolong, mereka tidak menemukan tubuh Kudri. Padahal sebelumnya mereka berempat terlihat bersama-sama.

Hamdani dan rekan-rekannya dibantu para awak kapal yang menolongnya, sempat berusaha mencari tubuh Kudri.

Namun setelah beberapa kali mengitari sekitar bangkai kapal Rizky Hannum dan tidak menemukan tubuh Kudri, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke Sibolga.

Kontan saja kabar ini membuat tangis istri dan anggota keluarga Kudri lainnya pecah.

Mereka tidak mampu menahan kesedihan karena ditinggalkan oleh orang yang mereka sayangi.

Sementara itu, di tengah samudera yang luas, di mana kapal Rizky Hannum yang ditumpangi Kudri dan ketiga rekannya karam, terlihat seonggok benda terapung.

Benda itu tak lain adalah tubuh Kudri yang terombang-ambing oleh gelombang laut itu, memang nyaris tak bergerak.

Hampir dua hari dua malam terombang-ambing di tengah laut, memang membuat Kudri hampir tak lagi memiliki tenaga.

Dia hanya bisa pasrah bersandar pada pelampung yang menahan tubuhnya agar tidak tenggelam.

Baca Juga: Berharap Restu Leluhur Melalui Tradisi Sadranan di Bulan Ruwah

Sampai pada akhirnya dia melihat ada tiga buah kapal nelayan berjalan ke arahnya.
Tentu saja hal itu membawa angin segar pada Kudri. Semangat hidupnya kembali bangkit. Dan dia pun berusaha sekuat tenaga untuk mendekati ketiga kapal itu.

Namun sayangnya, harapan untuk bisa mendapatkan pertolongan harus kandas, setelah para awak perahu itu menolak untuk menolongnya.

Bahkan saat dia meminta makananpun, para awak kapal itu menolak dan mengusirnya.

"Aku tidak tahu kenapa orang-orang itu tidak mau menolong. Bahkan aku sampai emosi hingga akhirnya aku pingsan karena tidak kuat," ungkap Kudri.

Dalam ketidak sadarannya itulah, Kudri merasa saat itu ia sedang berada di rumah, berkumpul dengan anak dan istrinya.

Baca Juga: Heboh di Media Sosial, Air yang Dibawa Gubernur Ganjar ke IKN Nusantara dari Jawa Timur?

Tapi, sesaat kemudian, keadaan berubah. Ia merasa sedang berada di sebuah tempat yang dia tahu bahwa itu adalah dasar laut. Kondisinya terkurung dalam sebuah kaca.

Di tengah dirinya yang terkurung kaca, dia melihat anak bungsunya datang bersama ayahnya Pahrudin. Sang anak selanjutnya mencoba mengencingi kaca tersebut. Dan anehnya begitu terkena air seni, kaca itupun langsung pecah.

Namun yang lebih aneh, begitu pecah, kaca itu dengan cepat utuh kembali. Sehingga upaya Kudri yang berusaha untuk menerobosnya, jadi sia-sia.

Sesaat kemudian, tiba-tiba saja, anak dan ayahnya hilang. Lalu berganti dengan kemunculan sesosok pria yang terlihat baik dan seperti hendak membantunya. Dan hampir bersamaan dengan datangnya pria itu, muncul pula sepasang suami istri sembari menawarkan makanan kepada Kudri.

“Entah makanan apa yang ditawarkan kepadaku itu. Warnanya hitam. Dan aku tidak mau memakannya, karena pria yang ada di dekatku melarangnya. Apalagi dia mengatakan kalau makanan itu sebenarnya adalah darah. Yang mana kalau kumakan, maka aku akan jadi pengikutnya. Sehingga akupun menolaknya,” ungkap Kudri menceritakan pengalamannya saat tenggelam.

Baca Juga: Polisi Hentikan Kasus Narkoba Ardhito Pramono, Begini Alasannya

Mengetahui kondisi yang semakin tidak menentu itu, Kudri terpikir untuk membaca ayat kursi. Dan bacaan itu terus dikumandangkannya, hingga dia melihat bahwa sepasang suami istri itu bertengkar.

Pertengkaran itu terjadi karena sang suami menolak permintaan istrinya untuk membebaskan Kudri, yang dianggapnya tidak bisa dijadikan pengikutnya.

Di tengah pertengkaran itulah, tiba-tiba sosok pria yang sebelumnya terus menemani Kudri, memberikan sehelai benang yang katanya bisa digunakan untuk memecah selubung kaca yang mengurung Kudri.

Dengan mengikuti petunjuk pria itu, akhirnya Kudri pun berhasil memecahkan kaca yang memenjarakannya. Sehingga diapun bisa lolos dan kembali ke permukaan laut.

Kontan saja kemunculan Kudri di permukaan laut mengejutkan seorang nelayan yang tengah memancing kepiting.

Baca Juga: Ada Penonton Kesurupan, Masih Berani Nonton Film Iblis dalam Kandungan?

Apalagi kondisi Kudri saat itu telanjang tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Namun sebelum ditolong oleh nelayan kepiting, Kudri sempat berusaha masuk ke dasar laut lagi untuk mencari sosok pria yang menolongnya.

Tapi tentu saja hal itu sia-sia, karena sosok pria yang sejatinya adalah mahluk gaib itu telah hilang.

Meski sempat kecewa karena tidak bisa menemukan kawan misteriusnya, Kudri tetap sangat bersyukur karena bisa selamat.

Kedatangannya pun disambut keluarganya dnegan suka cita. Dan meski sempat dirawat di rumah sakit, kondisinya cepat membaik, karena tidak mengalami luka yang serius.***

Editor: Langgeng Widodo

Tags

Terkini

Terpopuler