Tausiah Hari Ini; Buah Apel dan Tangis Kegelisahan Umar Bin Abdul Azis

30 Mei 2022, 21:04 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

HARI itu cuaca begitu panas, matahari sangat terik sejak pagi. Anak bungsu Khalifah Umar bin Abdul Aziz menghabiskan harinya dengan bermain sejak pagi,  Ia pun bergegas pulang karena merasa sangat lapar.

Sesampainya di rumah, ia meminta makanan kepada ibunya. Namun, saat itu istri Khalifah, Fatimah belum memasak sesuatu apa pun.

“Pergilah berjumpa dengan ayahmu di baitul maal, mungkin dia dapat memberikan kamu sesuatu yang dapat dimakan,” kata Fatimah, istri Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada anaknya.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Teruntuk yang Selalu Merasa Kurang, Ini ‘Tamba Ati’ Ala Rasulullah

Anak itu pun berlari-lari riang mencari ayahnya. Saat itu, dia mendapati ayahnya, Khalifah Umar bin Abdul Aziz masih bersama beberapa orang pegawainya, menimbang sejumlah buah apel. Apel-apel itu, rencananya akan dibagikan kepada mereka yang layak menerimanya.

Tiba-tiba, masuklah buah hati Khalifah menuju tumpukan buah apel. Ia lalu mengambil sebuah apel dari tumpukan tersebut dan hendak memakannya.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz melihat anak kesayangannya akan memakan buah apel itu. Dengan cepat ia merebut paksa apel itu dari mulut anaknya, hingga buah hatinya menangis dan berlari pulang ke rumahnya.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Allah Menguji Umatnya Sejak Dalam Kandungan, Kenapa?

Adik Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Sahal yang menyaksikan kejadian tersebut berkata; “Wahai Amirul Mukminin, anakmu itu sedang lapar, toh kita masih mempunyai stok banyak buah apel untuk diberikan kepada orang banyak, sekiranya hilang satu buah tentu tidaklah menjadi kerugian.”

Sesungguhnya, Sahal tidak sampai hati melihat keponakannya yang sedang lapar itu menangis, ketika sebuah apel yang hendak dimasukkan ke dalam mulutnya direbut oleh ayahnya.

Sang Khalifah hanya berdiam diri mendengar kata-kata adiknya ini. Hatinya sendiri ketika itu sedang gelisah, terpaksa memilih antara keridhaan Allah SWT dan keinginan anak kesayangannya. Namun, ia lebih memilih mengutamakan keridhaan Allah SWT.

karomahy

Baca Juga: Sederet Karomah Mbah Moen; Hentikan Hujan sampai Mobil Tanpa BBM

Selesai dengan pekerjaannya di baitul maal, Khalifah Umar bin Abdul Aziz segera pulang ke rumah menemui anak bungsunya. Khalifah langsung memeluk dan mencium buah hatinya.

Namun, dia mencium harumnya buah apel pada mulut si bungsu anaknya. Khalifah Umar bin Abdul Aziz  segera memanggil istrinya, Fatimah. “Wahai Fatimah, dari mana kamu dapatkan buah apel untuk anak kita?” tanya Khalifah Umar.

Fatimah menjawab seraya menjelaskan kepada suaminya, “Anak itu sedang kelaparan tadi siang dan ia ingin sekali memakan buah apel, lalu akhirnya saya belikan sebuah di pasar, apel itulah yang dimakannya untuk menahan rasa laparnya.”

Baca Juga: Catat dan Amalkan, Wirid Tolak Miskin Ala KH Maimoen Zubair

Sambil menangis, Khalifah Umar bin Abdul Aziz pun menceritakan kejadian siang tadi terkait anak bungsunya di baitul maal.

Ia berkata, “Wahai istriku, Fatimah. Ketika aku merebut buah apel itu dari mulut anak kita, sungguh, aku merasakan seperti merengut jantungku sendiri. Tetapi, apa daya, karena aku sangat takut akan api neraka yang akan membakar anak kita, jadi aku rebut buah apel itu dari mulutnya.”

Begitulah Khalifah Umar bin Abdul Aziz, seorang hamba Allah. Ia yang merupakan seorang khalifah, mukmin, bertakwa, dan mencontohkan kehati-hatiannya.

Baca Juga: Sentilan Gus Baha kepada Orang yang Minta Didoakan Hajinya Mabrur

Ia sangat khawatir jika barang-barang haram masuk ke aliran darah keluarganya. Ia berharap seluruh keluarganya, bahkan rakyatnya, bisa mencapai surga Allah SWT. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler