Sajian Serba Kedelai di Kampoeng Kedelai Ngerangan, Bayat

- 8 September 2021, 01:27 WIB
Angkringan Kampoeng Kedelai di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten
Angkringan Kampoeng Kedelai di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Sesuai namanya, Kampoeng Kedelai. Menu yang tersaji, pun serba berbahan baku kedelai. Termasuk minuman khasnya, sofa kedelai bercitarasa strowberi, aroma pandan dan lainnya.  

Kalian penasaran? Kalau iya, segeralah datang ke Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Menikmati beragam olahan kedelai, sambil mencuci mata melihat elok eksotiknya lanskap lereng perbukitan nan asri.  

Terinspirasi melimpahnya komoditi pertanian kedelai, sejumlah ibu rumah tangga di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, terinspirasi membuka angkringan Kampung Kedelai.

Baca Juga: Puncak Tradisi Yaqowiyyu Jatinom, Tanpa Prosesi Sebaran Apem Massal

Lengkap pilihan olahan kedelai yang dapat dinikmatinya, ada beragam varian olahan tempe kedelai. Ada juga peyek kedelai, selain renyah juga kemripik nan gurih.

Masih ada lagi menu khas pedesaan yang tersaji di angkringan Kampoeng Kedelai ini. Diantaranya, thiwul dengan berbagai varian rasa, sega gudangan dan yang lain lagi.

Minuman khasnya, selain susu kedelai ada juga soya. Selebihnya, tersedia aneka minuman panas maupun dingin, sebagaimana dijajakan pada kedai angkringan di tempat lain.

Baca Juga: Terngiang Si Betis Indah, Mantan Bupati Seno Samodro Rilis Lagu

“Minuman paling khas dan paling laris ya soya tadi,” kata Siti, 46 tahun salah satu anggota Tim Penggerak (TP) PKK Desa Ngerangan, kepada wartawan yang mewawancarainya di angkringan Kampoeng Kedelai.

Terkait nama angkringannya yang rada nyleneh namun menarik ini, menurutnya terinspirasi oleh melimpahnya hasil pertanian di desanya. Desa Ngerangan, hampir keseluruhan areal pertaniannya memang lahan kering atau tadah hujan.

Praktis para petani di wilayah perbukitan ini, karena kekurangan air di tanah garapannya, lebih memilih menanam kedelai atau kacang hijau, hingga desa berbatasan dengan wilayah Gunung Kidul (DIY) ini, sebagai sentra penghasil komoditi pertanian kedelai.

Baca Juga: Menyapa Hantu ‘Omah Demit’ di Bukit Patrum, Bayat, Klaten

Dan, karena itu pula sejumlah ibu rumah tangga yang terhimpun dalam TP Penggerak PKK di desanya, terspirit menggolah kedelai menjadi makanan dan atau minuman kekinian yang lebih menarik dikomonditi atau dikomersilkan.

Dua diantaranya, susu kedelai dan soya tadi. Terkait minuman yang disebutnya soya, Siti menjelaskan bahan bakunya cairan olahan kedelai dikasih toping jelly. Aroma cita rasanya, dapat divariasi sesuai selera pembeli. Diantaranya strobery, pandan dan lainnya.    

“Alhamdulillah, dengan beragam varian menu makanan maupun minuman berbahan baku kedelai ini, banyak peminatnya. Setiap hari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya pembeli ngantri,” kata Siti berharap angkringan Kampoeng Kedelai lebih berkembang dan dikenal masyarkat lebih luas lagi. ***

Baca Juga: Dua Tahun Terdampak Pandemi, Saatnya Seniman Kota Susu Unjuk Gigi

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah