Network
KARANGANYARNEWS - Inilah 5 kisah mistis di kawasan Wonogiri bagian selatan, antara Gunung Pegat hingga Jembatan Keduang. Jika pagi hingga sore, sepanjang jalan itu nampak cantik nan indah, tapi kalau malam, simak saja beragam kisah mistis berikut ini.
Wonogiri, kawasan perbukitan selatan itu menyimpan banyak potensi. Ada kuliner yang lezatnya bukan kepalang hingga panorama alamnya yang begitu indah.
Saking alaminya, beberapa hutan bahkan pernah dijadikan lokasi syuting serial silat yang tayang di salah satu televisi nasional top markotop di Tanah Air.
Baca Juga: Cabuk Wonogiri, Citarasa Pedas Manis Sedap Hitamnya Wijen Sangrai
Selain itu, tak sedikit ditemukan wanita-wanita cantik alami yang menebarkan aura pesona. Sebut saja gadis cantik bernama Ika Puspitasari yang belakangan ini mejeng menjadi pemeran di sebuah produksi sinetron.
Namun, di balik keindahan potensi alam, kelezatan kuliner khas dan kecantikan para wanita asli Wonogiri tersimpan beragam kisah misteri yang tak cukup sehari semalam jika diobrolkan.
Dalam tulisan ini, akan merangkum kembali kisah-kisah misteri di sebuah jalur transportasi umum, yakni jalan ke arah Pacitan, Jawa Timur. Tepatnya di sepanjang jalan dari Pasar Ngadirojo menuju Nguntoronadi hingga Baturetno.
Baca Juga: 5 Sate Kambing Paling Top Markotop di Sekitar Baturetno
Untuk diketahui terlebih dahulu, kondisi jalan tersebut memang tak begitu banyak yang curam. Hanya, pengemudi perlu waspada dengan sejumlah tikungan yang terkadang nampak seperti jalan lurus. Salah satu tikungan yang perlu diwaspadai itu adalah tikungan di kawasan Gunung Pegat.
Selain tikungan, yang wajib diwaspadai kala melintas di jalur ini adalah kondisi aspal dan beton yang belum semuanya merata. Ada yang masih bergelombang.
Maka tidaklah mengherankan jika kondisi jalanan ini sangat sepi ketika jarum jam menunjuk ke angka 9 malam ke atas. Sebagian karena faktor kondisi jalan, tapi sebagian lagi karena di sepanjang jalan itu terdapat beberapa kisah mistis yang bikin bulu kuduk berdiri.
Baca Juga: Botok Ikan Bu Karni Wonogiri, Menu Ndeso yang Bikin Lidah Meleleh
Nah, ini dia, 5 kisah mistis bin horor yang terjadi di sepanjang jalan Gunung Pegat hingga Jembatan Keduang yang kami rangkum dari beberapa sumber.
1. Cerai Dunia Akhirat
Hingga saat ini, warga sekitar Wonogiri khususnya masih meyakini bahwa Gunung Pegat pantang dilewati oleh pasangan atau rombongan pasangan pengantin secara bersamaan.
Beberapa alternatif dilakukan dengan memisahkan pasangan terlebih dahulu saat melintas di Gunung Pegat. Artinya, salah satu pasangan diminta untuk mendahului menuju lokasi resepsi atau ngundhuh mantu (pesta di pihak mempelai pria).
Baca Juga: Sega Berkat Wonogiri, Ini Ciri-ciri yang Asli dan Ala-ala
Alternatif lainnya adalah, pasangan dilewatkan lewat jalur alternatif. Jalur terjauh adalah jalur arah Pracimantoro yang mengabiskan kilometer hampir melingkari separuh kabupaten.
Jika pantangan itu dilanggar, warga percaya akan terjadi perpisahan, perceraian atau pegatan dalam bahasa Jawa. Peceraian itu bisa berarti dunia, hingga berarti akhirat (salah satu pasangan atau rombongan pasangan meninggal dunia).
2. Mbah Glondor
Berbagai sumber menyebutkan, pantangan pasangan melintas di Gunung Pegat itu tak lepas dari mitos yang berkembang di tengah masyarakat tentang sosok Mbah Glondor.
Baca Juga: 7 Kuliner Khas Wonogiri yang Rasanya Benar-benar Olala
Badannya kurus, renta dan bermata merah. Terkadang nampak berpakaian kain putih, terkadang berwarna merah. Sosok ini diyakini sering berjalan di pinggir jalan kawasan Gunung Pegat.
Mbah Glondor inilah yang sering disebut-sebut membuat pengendara mengira bahwa tikungan sawah di kawasan jalan menurun Gunung Pegat seolah olah jalan lurus, padahal seharusnya belok.
Sebelum dipasang rambu-rambu, tak sedikit pengendara, khusunya sepeda motor yang terperosok ke sawah-sawah.
Baca Juga: Ini Dia, 5 Air Terjun Tersembunyi di Wonogiri
Dikisahkan oleh laman Buku Pintar Wonogiri, Mbah Glondor memang tidak suka melihat sepasang pengantin lewat di lokasi itu.
3. Amarah Ular Jelmaan
Ada beberapa versi hantu atau dhemit yang menyebabkan pasangan pengantin bercerai jika lewat di Gunung Pegat. Selain Mbah Glondor, ada pula seekor ular jelmaan Putra Kanjeng Jombang.
Tersebutlah Putra Kanjeng Jombang bertapa di Gunung Pegat. Di saat ia sedang khusuk-khusuknya bertapa, tiba-tiba tubuhnya menjadi ular raksasa.
Baca Juga: Rute BST Kini Sampai Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Klaten dan Boyolali
Warga sekitar yang mengetahui keberadaan ular itu langsung panik dan kalangkabut. Saking paniknya, warga rame-rame membunuh dan menguliti ular itu.
Arwah sang ular pun marah dan entah kenapa bisa benci sekali dan mengutuk sepasang pengantin yang lewat di jalan itu.
Lalu, apakah para pembunuh ular itu adalah keluarga atau salah satu mempelai? Itulah yang menyebabkan kisah versi jelmaan ular ini masih misterius.
Baca Juga: Ini Dia 7 Kedai Kopi di Wonogiri Paling Hits dan Asyik
Untuk menangkal kemarahan sang ular, sepasang pengantin yang lewat di Gunung Pegat wajib melepaskan ayam cemani atau ayam berbulu dan berkulit hitam manis ke kawasan hutan Gunung Pegat.
4. Penumpang Misterius
Kisah mistis di Gunung Pegat tak hanya soal pantangan pengantin baru melintas, tetapi juga sosok penumpang misterius berwujud wanita cantik.
Abdul, salah satu warga sekitar mengatakan, sosok wanita itu tiba-tiba menghilang jika kendaraan sudah melintas di jembatan kawasan Gunung Pegat.
Baca Juga: Disambut Suka Cita Warga, Jembatan Gantung Girpasang Mulai Dibangun
Peri tersebut terkadang berwujud menyeramkan tapi terkadang terlihat sangat cantik dan berjalan mundur.
"Itu kalau orang-orang melihat tubuhnya penuh lubang tapi kalau saya enggak," tutur sesepuh kampung setempat, sebagaimana yang dikutip dari kanal YouTube NWFMP.
5. Wanita Muda Menggendong Tenggok
Tak hanya Gunung Pegat, kawasan jembatan Keduang juga menyimpan kisah misteri di balik keindahan lanskap bendungan dan sungainya.
PocoBaca Juga: Hantu Pocong Makam Presiden Soeharto, Cerita Horornya Menyeramkan
Seorang pengendara sempat melihat seorang wanita berpakaian Jawa kuno menggendong Tenggok atau tungguk pada pukul 23.30 WIB. Padahal sebelah kanan dan kiri jalan tersebut adalah tebing yang tidak ada penduduknya.
Demikian 5 kisah Gunung Pegat Wonogiri yang dikutip dari berbagai sumber. Percaya atau tidak, pengendara yang melintas dari atau menuju Nguntoronadi, Tirtomoyo, Baturetno dan Pacitan, alangkah lebih baik berdoa terlebih dahulu dan waspada saat melintas di jalur tersebut. ***
