Didaulat nDalang, Ganjar Pranowo Sisipkan Kebhinekaan Dibalik Canda Tawa

- 6 Maret 2022, 20:05 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo sisipkan pesan moral kebhinekaan, dibalik canda tawa dalam memainkan tokoh wayang Gatutkaca dalam acara yang digelar Pujakesuma di Deli Serdang, Sumatra Utara
Gubernur Ganjar Pranowo sisipkan pesan moral kebhinekaan, dibalik canda tawa dalam memainkan tokoh wayang Gatutkaca dalam acara yang digelar Pujakesuma di Deli Serdang, Sumatra Utara /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS - Dalangak memastikan, Gubernur Ganjar Pranowo sukses memancing ratusan penonton terkesima tertawa lepas, kemekelan dan terbahak-bahak.

Gelak tawa dibumbuhi penuh keakrapan ini, berlangsung dalam acara diselenggarakan Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatra) di Deli Serdang, Sumatra Utara, Sabtu 05 Maret 2022.

Gubernur Jawa Tengah yang didaulat secara aktif menjadi dalang, memang tidak hadir secara langsung. dan ikut memeriahkannya secara virtual, pun berhasil memancing gelak tawa penonton.

Baca Juga: Satupena Jateng Kejar Tayang Bentangkan Sayap ke 35 Kabupaten/Kota

Anak wayang Gatutkaca yang dimainkan Ganjar Pranowo dari jarak jauh, jadi media pengungkit kenangan antara 'lurahnya' Jawa Tengah tadi dengan Ketua Umum Pujakesuma, Eko Sopiyanto.

Diantara kenangan yang terungkap melalui tokoh Gatutkaca, terkait kuliner nasi urap yang pernah disantap bersama dua tokoh antar pulau tadi. Guyon maton, saling canda pun muncul spontanitas antara Ganjar Pranowo dan Eko Sopiyanto.

Saat inilah yang juga memicu gelak tawa ratusan penonton, baik yang datang langsung dan berada di tempat pagelan, demikian juga yang mengikuti dan bergabung melalui virtual.

Baca Juga: Gunung Merapi Kian Sering Erupsi, Warga dan BPBD Intensifkan Siaga Malam

Di antaranya, budayawan yang juga 'presiden' komunitas Dianchuk' Sujiwo Tejo yang berada di tempat pagelaran, terhanyut juga dalam canda tawa penuh keakrapan tersebut.

“Kami sengaja mengundang Pak Ganjar Pranowo, karena representasi wayang kulit asal muasalnya dari Jawa Tengah. Lha, secara kebetulan juga 15 tahun lalu kami berdua bareng makan nasi urap,” cerita Eko Sopiyanto.

Seusai didaulat secara resmi jadi dalang, Gubernur Jawa Tengah menguraikan kesederhanaan kuliner nasi urap yang melatarbelakangi kenangan paling berkesannya, bersama dengan Pujakesuma.

Baca Juga: Misteri Omah Demit Bukit Patrum, Nampak Jelas Tapi Tak Tersentuh

“Inilah istimewanya Pujakesuma. Pasedulurannya itu diingat-ingat dari sesuatu yang sangat sederhana. Makan nasi urap bareng mas Eko,” kata Ganjar Pranowo seusai memainkan anak wayang Gatutkaca.

Gubernur Jawa Tengah juga mengatakan, hal-hal kecil dan sederhana itu menggambarkan keberadaan Pujakesuma. Dalam perkumpulan, suasana kebatinannya bahagia dan tidak ada perasaan yang tak enak.

“Karena itulah dari kebersamaan makan nasi urap, pun kita tetap bisa membangun keguyuban dan keakraban. Jadi di mana tanah diinjak di situlah langit dijunjung,” kata dia.

Baca Juga: Hantu Jahil Jembatan Gantung Sukoharjo; Wow, Kisah Mistisnya Serem

Pujakesuma yang telah ada bertahun-tahun di Sumatra, pesan Ganjar Pranowo kepada pengurus maupun seluruh anggota Pujakesuma, diharapkan selalu dan menghormati warga asli Sumatra.

“Sehingga warga Pujakesuma yang sudah ratusan tahun di Sumatra tentunya tetap harus menghormati saudara-saudara kita yang asli warga Sumatra,” katanya menambahkan.

Pujakesuma, kata Gubernur Jawa Tengah, menggambarkan Keragaman yang ada di Indonesia. Sesuai tema, Pujakesuma wajib selalu dapat menjaga kerukunan, sebagaaimana yang selama ini telah terjalin.

Baca Juga: Klaten Darurat Banjir, Ratusan Warga di 8 Kecamatan Diungsikan

“Tentu saja kita diberi makan, diberi minum, berkeluarga, berteman bahkan ada yang menikah dengan orang asli Sumatera. Itulah saudara kita, Itulah Bhinneka Tunggal Ika, Itulah Indonesia yang harus kita jaga,” tandasnya. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah