Misteri di Balik Ritual Tali Pocong. Ternyata Begini Sejarah dan Penggunaannya

- 31 Maret 2022, 20:41 WIB

Dengan mendapatkan izin tersebut, maka kain kafan yang diambil akan benar-benar telah menyimpan kekuatan dari orang yang dikuburkan. Sehingga kemudian si pelaku tinggal melakukan pemolesan agar kain itu bisa benar-benar bermanfaat.

Menurut Edi, untuk bisa mendapatkan ilmu Bandung Bondowoso sendiri tidak mudah. Dan ilmu ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah memiliki ilmu tinggi seperti para warok.

“Rapal mantra dari ilmu inilah yang kemudian akan membangkitkan jenasah secara gaib, jadi bukannya bangkit sungguhan. Hanya kekuatan gaibnya saja. Selanjutnya makam dilangkahi sebanyak tiga kali sambil menahan napas. Dan pada langkah terakhir kaki dihentakkan ke tanah sambil menyebut nama jenasah sebanyak tiga kali agar kekuatannya bisa bangkit. Baru setelah itu makam dibongkar dan kain kafan atau tali pocongnya diambil,” terangnya.

Dalam ritual ini memang cukup hanya bagian tali pocong saja yang diambil. Dan bagian yang paling sering diambil adalah pengikat kepala dan pengikat badan.

Khusus untuk orang yang meninggal pada hari Selasa Kliwon, Ki Lawu mengatakan seharusnya si pencuri cukup mengambil bagian pengikat badan saja. Sebab pada saat itu kekuatan terbesar dari kain kafan terletak pada bagian tengah.

Baca Juga: Ciptakan Driver Ambulan Handal dengan Pelatihan Safety Driving

Sedangkan yang meninggal pada hari Jumat Kliwon, bagian yang diambil adalah pengikat kepala.

“Selasa bisa disamakan dengan rasa. Dan kalau bicara rasa, jelas hal ini terletak di bagian dada. Sehingga bagian yang diambil saat itu haruslah bagian pengikat badan. Bagian ini akan sangat cocok untuk menjalankan laku penyempurnaan ilmu kebal, serta pengasihan. Sedangkan bila Jumat Kliwon, bagian terkuat adalah pada kepala. Makanya kain pada bagian ini akan ampuh untuk ilmu panglimunan dengan cara diikatkan di kepala,” tuturnya.

Untuk ilmu kebal, Ki Lawu mengatakan bahwa kain kafan itu bisa digunakan sebagai sabuk. Sedangkan untuk pengasihan, kain tersebut digunakan untuk membungkus sepasang bunga kantil.

Bungkusan itu selanjutnya dikubur di makam orang yang berlawanan jenis dengan si pelaku.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x